Peta Hindustan (ilustrasi).
Dinasti Tughlaq berakhir ketika Dinasti Sayyid muncul pada 1414. Khizar Khan memenangkan peperangan dengan Mahmud Syah, raja terakhir Dinasti Tughlaq. Di bawah dinasti ini beberapa wilayah di kesultanan Delhi menyatakan kemerdekaannya.
Hal ini menyebabkan kesultanan tersebut berkurang hanya menjadi Sind, Punjab bagian barat, dan Uttar Pradesh. Dinasti ini berakhir ketika Bahlul Khan menyatakan berdirinya Dinasti Lodi (1450-1526).
Dinasti yang dipimpin Bahlul ini sama kuatnya dengan Dinasti Tughlaq. Misinya juga ingin kembali menegakkan kembali reputasi Muslim di India. Pertempuran Panipat adalah sebuah peristiwa yang menandari akhir dari Dinasti Lodi dan awal dari Dinasti Mughal. Pertempuran ini terjadi antara penguasa terakhir Dinasti Lodi, Ibrahim Lodi, dan penguasa Kabul, Babur.
Kesultanan Bengal 1336-1576
Memerintah wilayah Bengal selalu menjadi masalah bagi Sultan Delhi. Kekayaan yang dimilikinya dan lokasinya yang jauh dari ibukota mendorong gubernurnya untuk memberontak. Ketika Ghiyatsudin Tughlaq menguasai kembali Delhi, ia membagi Bengal menjadi dua bagian, daerah timur dengan pusat di Sonargaon dan daerah barat dengan pusat Lakhnawati.
Ketika Ghiyatsudin meninggal, Bengal jatuh ke tangan Fakhrudin Mubarak di timur dan Alaudin Ali barat. Selama dua setengah abad berikutnya, Bengal diperintah oleh sultan independen. Selama masa ini, banyak sekali orang Hindu kelas rendah yang berpindah ke agama Islam sehingga kebanyakan masyarakat di daerah ini merupakan Muslim.
Sultan Syamsudin Ilyas menyatukan Bengal di bawah satu penguasa. Di bawah pemerintahan dinasti ini, ilmu dan seni Islam berkembang pesat. Pada awal abad ke-15, Ghiyatsudin Azham memperbarui ikatan diplomatik dan budaya lama dengan Cina.
Pemerintahan Ilyas terputus selama lebih dari 20 tahun karena berkuasanya Raja Ganesa, seorang tuan tanah Hindu Bhaturya. Ia merebut kekuasaan untuk diberikan kepada anaknya Jadu yang masuk Islam dan memerintah dengan nama Jalaludin Muhammad. Meskipun berasal dari bangsa Hindu, Ganesa dapat memerintah dengan dukungan Muslim.
Pemimpin Afghan Syir Syah Sur mengambil alih Bengal dan menjadikannya pangkalan untuk mengusir penguasa Mughal, Humayun, dari India. Akan tetapi, Mughal berkuasa di Lahore dan Bengal akhirnya menjadi bagian dari kekaisaran Mughal pada tahun 1576.
Kesultanan Kashmir 1346-1589 M
Karena lokasinya yang dipisahkan oleh gunung dari padang-padang di India utara, Kashmir terlindung dari serangan Muslim sehingga Kashmir tetap berada di bawah kepemimpinan penguasa Hindu. Mahmud Ghazna dua kali melakukan ekspedisi militer untuk menguasai Kashmir, yakni pada 1015 dan 1021 M.
Kedua ekspedisi itu tak berhasil. Masuknya serdadu Turki sewaan yang digunakan raja-raja Hindu menyebabkan terjadinya proses islamisasi. Bahkan kini, Kashmir adalah daerah yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Redaktur: Chairul AkhmadDinasti Tughlaq berakhir ketika Dinasti Sayyid muncul pada 1414. Khizar Khan memenangkan peperangan dengan Mahmud Syah, raja terakhir Dinasti Tughlaq. Di bawah dinasti ini beberapa wilayah di kesultanan Delhi menyatakan kemerdekaannya.
Hal ini menyebabkan kesultanan tersebut berkurang hanya menjadi Sind, Punjab bagian barat, dan Uttar Pradesh. Dinasti ini berakhir ketika Bahlul Khan menyatakan berdirinya Dinasti Lodi (1450-1526).
Dinasti yang dipimpin Bahlul ini sama kuatnya dengan Dinasti Tughlaq. Misinya juga ingin kembali menegakkan kembali reputasi Muslim di India. Pertempuran Panipat adalah sebuah peristiwa yang menandari akhir dari Dinasti Lodi dan awal dari Dinasti Mughal. Pertempuran ini terjadi antara penguasa terakhir Dinasti Lodi, Ibrahim Lodi, dan penguasa Kabul, Babur.
Kesultanan Bengal 1336-1576
Memerintah wilayah Bengal selalu menjadi masalah bagi Sultan Delhi. Kekayaan yang dimilikinya dan lokasinya yang jauh dari ibukota mendorong gubernurnya untuk memberontak. Ketika Ghiyatsudin Tughlaq menguasai kembali Delhi, ia membagi Bengal menjadi dua bagian, daerah timur dengan pusat di Sonargaon dan daerah barat dengan pusat Lakhnawati.
Ketika Ghiyatsudin meninggal, Bengal jatuh ke tangan Fakhrudin Mubarak di timur dan Alaudin Ali barat. Selama dua setengah abad berikutnya, Bengal diperintah oleh sultan independen. Selama masa ini, banyak sekali orang Hindu kelas rendah yang berpindah ke agama Islam sehingga kebanyakan masyarakat di daerah ini merupakan Muslim.
Sultan Syamsudin Ilyas menyatukan Bengal di bawah satu penguasa. Di bawah pemerintahan dinasti ini, ilmu dan seni Islam berkembang pesat. Pada awal abad ke-15, Ghiyatsudin Azham memperbarui ikatan diplomatik dan budaya lama dengan Cina.
Pemerintahan Ilyas terputus selama lebih dari 20 tahun karena berkuasanya Raja Ganesa, seorang tuan tanah Hindu Bhaturya. Ia merebut kekuasaan untuk diberikan kepada anaknya Jadu yang masuk Islam dan memerintah dengan nama Jalaludin Muhammad. Meskipun berasal dari bangsa Hindu, Ganesa dapat memerintah dengan dukungan Muslim.
Pemimpin Afghan Syir Syah Sur mengambil alih Bengal dan menjadikannya pangkalan untuk mengusir penguasa Mughal, Humayun, dari India. Akan tetapi, Mughal berkuasa di Lahore dan Bengal akhirnya menjadi bagian dari kekaisaran Mughal pada tahun 1576.
Kesultanan Kashmir 1346-1589 M
Karena lokasinya yang dipisahkan oleh gunung dari padang-padang di India utara, Kashmir terlindung dari serangan Muslim sehingga Kashmir tetap berada di bawah kepemimpinan penguasa Hindu. Mahmud Ghazna dua kali melakukan ekspedisi militer untuk menguasai Kashmir, yakni pada 1015 dan 1021 M.
Kedua ekspedisi itu tak berhasil. Masuknya serdadu Turki sewaan yang digunakan raja-raja Hindu menyebabkan terjadinya proses islamisasi. Bahkan kini, Kashmir adalah daerah yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Reporter: C02/Heri Ruslan