Makam pendiri majalah Suara Santri ini terletak di sebelah timur masjid Ampel, sekitar 9 meter dari makam Mbah Sholeh yang bermakam sembilan dengan cerita dari mulut ke mulut tukang bersih-bersih masjid Ampel itu hidup sampai sembilan kali.
Dalam cerita tersebut, Mbah Sholeh yang rajin membersihkan masjid meninggal dunia, namun setelah itu masjid menjadi kotor, hingga kemudian sunan Ampel berfikir dan mengatakan jika Sholeh hidup kembali maka masjid ini akan bersih lagi.
Dan hasilnya tiba-tiba Mbah Sholeh sudah kembali menyapu di masjid. Para jamaah masjid kaget sekali dengan kejadian itu. Tidak lama setelah Mbah Sholeh meninggal lagi sampai delapan kali sampai wafatnya Sunan Ampel juga. Faktanya memang ada Sembilan makam dalam satu cungkup. Percaya atau tidak percaya itu terserah Anda.
Yang jelas, mayoritas peziarah memang tahu jika ada makam pahlawan di kawasan tersebut. Saya mencoba bertanya dengan lebih lebih sepuluh orang peziarah, semuanya tidak ada yang tahu jika di area Masjid Sunan Ampel ada Makam Pahlawan Nasional, KH. Mas Mansyur.
Jika peziarah yang akan ke makam Sunan Ampel dari arah Gang Ampel Suci, maka mereka justru akan menemukan makam ini terlebih dahulu, karena letaknya ada di timur masjid, sedangkan makam sunan Ampel ada di sebelah barat masjid.
Rata–rata para peziarah di area Masjid Ampel meziarahi paling tidak tiga makam yaitu, Sunan Ampel sebagai ulama sesepuh Ampel Denta, Mbah Bolong yang menoropong kiblat masjid Ampel dan Mbah Sholeh tukang bersih-bersih masjid.
Khusus bagi Mbah Sholeh memberikan pelajaran penting bagi para aktifis yang peduli lingkungan bahwa mereka yang komitmen terhadap kebersihan lingkungan dengan ikhlas akan selalu hidup dan dikenang.
Salam CintaArif Khunaifi