Peta Hindustan (ilustrasi).
Ajaran Islam semakin menyebar luas di anak Benua India setelah munculnya dinasti-dinasti Islam. Dengan munculnya kesultanan Islam di negeri Hindustan, para penguasa Muslim berhasil menguasai beberapa wilayah, sekaligus menundukkan dan mengislamkan raja-raja di tanah para ‘dewa’ itu. Berikut ini dinasti-dinasti Islam yang pernah hadir di wilayah itu.
Dinasti Ghaznawiyah 977-1186 M
Dinasti Ghaznawiyah muncul 977 M. Kerajaan Islam yang menguasai wilayah Khurasan, Afghanistan, dan India Utara itu untuk pertama kali dipimpin oleh Nashir Ad-Dawlah Sebuktigin, gubernur atas nama Dinasti Samaniyah. Pusat pemerintahannya berada di Kota Ghazna. Dinasti ini berhasil menyebarkan Islam pada gelombang ketiga ke India.
Pada masa kekuasaannya, dinasti ini menghancurkan berhala-berhala, mengganti kuil menjadi masjid dan berjaya selama lebih dari 200 tahun. Setelah Sebuktigin meninggal, ia digantikan anaknya Sabaktakin. Di bawah pemerintahannya, Sabaktakin menguasai daerah Pesyawar, Kabul, dan India.
Ia juga berhasil menyatukan bangsa Turki dan Afghanistan yang merupakan satu mazhab. Sabaktakin digantikan putranya, Mahmud Ghaznawi. Pada masa pemerintahannya, dinasti tersebut diwarnai banyak peperangan sebagai upaya memperluas wilayah kekuasaan, terutama ke India.
Mahmud menaklukkan Kabul, Multan, dan Kashmir. Di setiap daerah yang dikuasainya, ia selalu menyebarkan ajaran Islam sehingga ajaran Brahmanisme terkikis dari masyarakat. Ia menguasai Punjab, Kangra, Balucistan, Delhi, Sind, Makran, Kirman, dan Gujarat pada1006. Butuh 24 tahun bagi Mahmud untuk menaklukkan India.
Ketika kekuasaan beralih ke tangan Masud, dinasti yang masih mengatasnamakan atau mewakili Dinasti Samaniyah itu mengalami kemunduran. Khurasan dan Khawarizm, wilayah kekuasaan dinasti itu direbut bangsa Seljuk. Pada awal abad ke-12, Sultan Seljuk banyak mencampuri urusan Ghaznawiyah. Dinasti itu digulingkan penguasa Ghuriyyah pada 1150.
Dinasti Ghuriyyah 1000-1215 M
Kehancuran Kesultanan Seljuk memberi jalan bagi Ghuriyyah untuk membangun sebuah kekaisaran yang membentang dari Laut Kaspia hingga India Utara. Kesuksesan dinasti ini diperoleh dari usaha dua bersaudara, Ghiyatsuddin dan Muizzuddin Muhammad.
Mereka mengembangkan kekuasaan Ghuriyyah di barat dan India. Dengan pasukan budak Turki dan bangsa Ghuri, Ghiyatsuddin menghadapi Khwarazm Syah dan Qara Khitay. Sayangnya, pasukan tentara Ghuriyyah tidak memadai untuk mempersatukan kekaisaran tersebut. Musuh Ghuriyyah, Khwarazmi, dengan leluasa memperoleh pasukan dari stepa-stepa di Asia tengah.
Ajaran Islam semakin menyebar luas di anak Benua India setelah munculnya dinasti-dinasti Islam. Dengan munculnya kesultanan Islam di negeri Hindustan, para penguasa Muslim berhasil menguasai beberapa wilayah, sekaligus menundukkan dan mengislamkan raja-raja di tanah para ‘dewa’ itu. Berikut ini dinasti-dinasti Islam yang pernah hadir di wilayah itu.
Dinasti Ghaznawiyah 977-1186 M
Dinasti Ghaznawiyah muncul 977 M. Kerajaan Islam yang menguasai wilayah Khurasan, Afghanistan, dan India Utara itu untuk pertama kali dipimpin oleh Nashir Ad-Dawlah Sebuktigin, gubernur atas nama Dinasti Samaniyah. Pusat pemerintahannya berada di Kota Ghazna. Dinasti ini berhasil menyebarkan Islam pada gelombang ketiga ke India.
Pada masa kekuasaannya, dinasti ini menghancurkan berhala-berhala, mengganti kuil menjadi masjid dan berjaya selama lebih dari 200 tahun. Setelah Sebuktigin meninggal, ia digantikan anaknya Sabaktakin. Di bawah pemerintahannya, Sabaktakin menguasai daerah Pesyawar, Kabul, dan India.
Ia juga berhasil menyatukan bangsa Turki dan Afghanistan yang merupakan satu mazhab. Sabaktakin digantikan putranya, Mahmud Ghaznawi. Pada masa pemerintahannya, dinasti tersebut diwarnai banyak peperangan sebagai upaya memperluas wilayah kekuasaan, terutama ke India.
Mahmud menaklukkan Kabul, Multan, dan Kashmir. Di setiap daerah yang dikuasainya, ia selalu menyebarkan ajaran Islam sehingga ajaran Brahmanisme terkikis dari masyarakat. Ia menguasai Punjab, Kangra, Balucistan, Delhi, Sind, Makran, Kirman, dan Gujarat pada1006. Butuh 24 tahun bagi Mahmud untuk menaklukkan India.
Ketika kekuasaan beralih ke tangan Masud, dinasti yang masih mengatasnamakan atau mewakili Dinasti Samaniyah itu mengalami kemunduran. Khurasan dan Khawarizm, wilayah kekuasaan dinasti itu direbut bangsa Seljuk. Pada awal abad ke-12, Sultan Seljuk banyak mencampuri urusan Ghaznawiyah. Dinasti itu digulingkan penguasa Ghuriyyah pada 1150.
Dinasti Ghuriyyah 1000-1215 M
Kehancuran Kesultanan Seljuk memberi jalan bagi Ghuriyyah untuk membangun sebuah kekaisaran yang membentang dari Laut Kaspia hingga India Utara. Kesuksesan dinasti ini diperoleh dari usaha dua bersaudara, Ghiyatsuddin dan Muizzuddin Muhammad.
Mereka mengembangkan kekuasaan Ghuriyyah di barat dan India. Dengan pasukan budak Turki dan bangsa Ghuri, Ghiyatsuddin menghadapi Khwarazm Syah dan Qara Khitay. Sayangnya, pasukan tentara Ghuriyyah tidak memadai untuk mempersatukan kekaisaran tersebut. Musuh Ghuriyyah, Khwarazmi, dengan leluasa memperoleh pasukan dari stepa-stepa di Asia tengah.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: C02/Heri Ruslan