Permulaan Peradaban.
Saat mula sejarah manusia selalu dipenuhi dengan budaya spiritualisnya masing-masing, setiap peradaban memiliki kepercayaan bahwa adanya kekuatan energi murni yang bukan berasal dari dunia ini. Dari mulai peradaban Sumeria, Mesir, Babylonia, persia, yunani, Romawi, Arab , America sampai seluruh asia. Hampir bisa kita katakan awal sejarah manusia mengakui keberadaan ” Pencipta “.
Namun ” Pencipta ” yang disesuaikan dengan budaya, dengan bahasa mereka, dengan berbagai macam nama dan bentuk. Misal : Penduduk asli Indian yang mempercayai dewa matahari, juga bangsa Asia yang mempercayai kekuatan alam sebagai penggerak dari dunia ( mungkin disinilah asal muasal dari kata ” Ibu Bumi ” ) Juga seperti bangsa Yunani dengan percaya akan berbagai macam Dewa dewi yang bersemayam di gunung olympus untuk menjaga dunia agar tetap berjalan.
Saat manusia menggunakan akal Seiring majunya peradaban manusia, begitu juga rusaknya moralitas sebuah budaya. Disinilah para pemikir-pemikir besar menggagaskan ide perihal monotheis ( era 700 - 400 SM ), seperti Socrates yang menolak keberadaan dewa-dewi olympus, dan menyatakan adanya logos ( penggerak yang tak digerakan, penyebab yang tak disebabkan, pencipta yang tak diciptakan ) . Hal yang sama terjadi di Mesir dengan gagasan Raja Akhenaton dan permaisuri yang bernama Nefertiti, mereka merubah kepercayaan bahwa keluarga kerajaan bukanlah titisan dari Dewa Dewi , Namun ia mempercayai bahwa hanya ada satu Tuhan , yaitu Aton, dan sejarah menceritakan bagaimana sang raja terusir dari kerajaannya karena merubah kepercayaan lama ( Nasib tragis, walaupun tak setragis Socrates yang dihukum mati akibat gagasannya tersebut di kota Athena ) Sidharta Gautama dengan gagasan bahwa cara manusia untuk dekat dengan ” Penciptanya ” dengan cara menghilangkan keinginan manusia yang cenderung gampang terkoruptif ( AHIMSA ) , walaupun sang pencerah tidak banyak menjelaskan apa dan siapa pencipta tersebut, beliau lebih memfocuskan agar manusia menjadi manusia yang manusiawi, hal yang sama juga digagaskan oleh Lao Tze dan Konfusius di daratan China.
Awal permulaan sebuah agama monotheis menjadi agama resmi sebuah kerajaan.
Sejarah peradaban manusia yang mempercayai bahwa Hanya ada satu Tuhan, adalah kerajaan Israeli ( keturunan Jacob/ yakub ) melalui proses yang sangat panjang yang dimulai oleh perjuangan Moses / Musa A.S , sehingga menjadi kerajaan besar yang dipimpin oleh Raja David/ Daud dan diteruskan oleh Raja Solomon / Sulaiman. Disinilah mulai terjadi perubahan paradigma, Agama menjadi ketentuan sebuah kenegaraan ( politis ) Kerajaan Israel mulai mengalami banyak invasi oleh kerajaan lain, sehingga tersisa menjadi kaum Israel yang terpecah-pecah, sehingga mereka mengharapkan sebuah ramalan dimana akan Turun ” Raja bani israel “.
Disinilah terjadi kesalahpahaman antara kata-kata ” Raja ” , Karena saat Lahirnya Jesus / Isa AS ( pemersatu yang ditunggu ) tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Sangat bisa dipahami karena saat itu kaum Israel termasuk dalam koloni Kerajaan Romawi ( yang berpusat dikota Roma, yang kita kenal saat ini Roma ibu kota Italia ) . Mereka tak sanggup untuk menerima bahwa penyelamat mereka hanyalah seorang anak miskin, yang lahir dari keluarga miskin ( walaupun sang Ibu adalah keturunan dari Harun AS pedamping Musa ) Namun apa yang dibayangkan adalah seorang penyelamat seperti sosok David yang mengalahkan Goliath dari kerajaan filistine ( Palestina ) Maka secara ironis, Jesus yang diturunkan untuk membenahi bangsa Israel, justru ditolak oleh kaumnya, dan hanya sedikit dari kaum Israel yang mengikuti seorang yang begitu berkharisma, menjauhi duniawi dan mengajarkan kasih yang begitu besar.
Justru sang penyelamat dikhianati oleh bangsanya sendiri sehingga Jesus menjadi buronan ( yang menurut sejarah ) tertangkap dan dihukum dengan penyaliban, hal yang sama terjadi kepada para pengikutnya yang akhirnya menjadi buronan ( 12 sahabat/ rosul Jesus ).
Namun ada satu tokoh yang sangat mempercayai gagasan Jesus ( walaupun ia tak mengenalnya, dan bukan bagian dari pengikutnya ) Tokoh tersebut justru menyebarkan gagasan kasih sayang Jesus ke seluruh peosok Yunani, Tokoh tersebut adalah Paulus.
Kejatuhan Romawi Barat
Seiring dengan permusuhan kejatuhan imperium Romawi barat yang dikalahkan oleh bangsa Barbar dengan pejuang legendarisnya Athilla the Hun ( Athilla dari bangsa Hun ). Semenjak Romawi barat ditaklukan, disinilah kejatuhan Romawi barat dan terpecahlah bangsa-bangsa dibawah pengaruhnya ( termasuk hampir seluruh negara eropa ) .
Disinilah seorang bangsawan yang bernama konstantin menyelamatkan kerajaannya dengan memindahkan ke Byzantium ( daerah dibawah kendali Yunani, dimana rakyatnya yang mayoritas beragama Nasrani yang awal mulanya di bawa oleh Paulus ) Sehingga untuk menyelamatkan eksistensi kerajaannya, Raja Konstantine secara briliant merubah nama romawi barat menjadi Romawi timur, juga nama ibu kota digantinya dengan Konstantinople , berikut dengan agama Resmi bangsa romawi yang tadinya menyembah banyak dewa, menjadi agama Nasrani. Kreasi politik inilah yang menyebabkan terjadinya banyak intrik, mengingat perubahan agama adalah hal yang sangat krusial, sehingga terjadilah apa yang kita sebutkan perjanjian konsili Nicea I
( Tujuan diselenggarakannya konsili ini adalah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang Bapa; khususnya, mengenai apakah Yesus memiliki substansi yang sama dengan Allah Bapa ataukah sekadar memiliki substansi yang serupa belaka dengan Allah Bapa. St. Aleksander dari Aleksandria dan Athanasius berpegang pada pendapat yang pertama; sedangkan seorang presbiter populer bernama Arius, yang dari namanya muncul istilah Arianisme, berpegang pada pendapat yang kedua. Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru (dari kira-kira 250-318 peserta, seluruhnya kecuali 2 orang, memberi suara menentang Arius : sumber : wikipedia )
Adalah hal yang sangat dimaklumi perjanjian tersebut sepakat perihal trinitas, mengingat budaya Romawi yang masih menyembah banyak dewa, sehingga tidak terlalu frontal dengan mengakui hanya satu Tuhan.
Namun kebangkitan Romawi Timur selalu dibayang-bayangi oleh kekaisaran Persia yang begitu besar.
Imperium Arab
Jazirah arab adalah suatu daerah padang tandus, dimana Persia maupun Romawi timur tak mau menjadikannya sebuah negara koloni. Sampai tiba saatnya suku-suku liar ini tergabung dalam pimpinan seorang Nabi ( Muhammad S.A.W , yang masih memiliki keturunan yang sama dengan bangsa Israel , keturunan Ismael anak dari Abraham ) Beliaulah yang mampu mempersatukan suku-suku menjadi sebuah bangsa yang tadinya tak dipandang , menjadi Bangsa yang kuat. Mengalahkan negara-negara yang sebelumnya dibawah koloni Romawi maupun Persia. Sampai dengan berjalannya waktu, terkalahkan bangsa Romawi timur oleh kerajaan Ottoman, dan menjadikan nama kota tersebut menjadi Istambul.
Pertentangan Agama dengan pemikiran modern ( logika )
A. era Islam ( tahun 700 - 1300 )
Tentu kita harus mengerti bahwa peradaban islam dengan kejayaannya dalam sains ( Al farabi, Al jabar, Al kindi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu miskawih ) Para pemikir arab menggabungkan antara ilmu helenistik ( Yunani ) dengan Al Kitabnya yang memang terdapat kata-kata mengharuskan menimba ilmu setinggi-tingginya, sehingga Para penggagas era kejayaan muslim tak memiliki pertentangan dengan otoritas kesultanan. Bisa kita lihat dari pernyataan Ibnu miskawih yang menyatakan bahwa ” manusia bermula dari kera “, ide yang baru ditampilkan oleh darwin hampir 900 tahun sesudah gagasan Ibnu Miskawih. Para penggagas muslim pada saatnya banyak juga yang menjadi ahli fuqaha ( ahli dalam keagamaan ) dimana antara sains dan agama tak bertentangan. Dimana kita akan mendapati hal yang berbeda pertentangan antara sains pemikir eropa era masa pencerahan dengan otoritas keagamaan yang sangat absolute pada masanya.
B. era romawi barat ( tahun 1200 - 1800 )
Seiring dengan kebangkitan era kejayaan imperium Arab, bangsa eropa memasuki era dengan apa yang dinamakan era kegelapan. Bangsa Eropa saling berperang, sedangkan Romawi timur berusaha agar bertahan dari pengaruh kejayaan imperium Arab. Adalah Paus Urbanus II yang menggagaskan pemersatuan eropa untuk bangkit melawan imperium Arab, yang kita kenal dengan perang salib. Paus Urbanus II awalnya mendapati surat meminta dukungan dari Pemimpin Gereja ortodoks ( Alexius I ) demi meyelamatkan dari serangan tentara seljuk, juga demi merebut Yarussalem dari Imperium Arab. Walaupun ada pertentangan antara Gereja katolik roma dengan Gereja Ortodoks, namun Paus Urbanus II melihat hal ini adalah kesempatan agar bangsa Eropa bersatu dan tak saling berperang, dengan motif agama, maka bangkitlah bangsa eropa termasuk didalamnya Perancis dan Inggris, juga menyusul bangsa jerman di perang salib ke - 2.
Walaupun harus mengobarkan peperangan yang begitu dahsyat dan mengorbankan banyak korban jiwa, sampai akhirnya perang salib tak memiliki makna ( Karena apa yang diperjuangkan adalah demi kekuasaan tanah dan kekuasaan) Namun dengan motif tersebut, bersatulah eropa dibawah kegerejaan Roma yang baru. Dimana sikap Absolute yang ditunjukan oleh kekuatan kegerejaan, dimana setiap pergantian/ pengangkatan Raja disetiap bangsa di Eropa haruslah melalui restu Roma ( Artinya juga harus tunduk dan membayar pajak pada Gereja Roma )
Era pencerahan bangsa Eropa abad ke - 15
Seiring dengan kemajuan bangsa Eropa, begitu juga bangkitnya para penggagas/ pemikir hebat bangsa eropa. yang dimulai dari para pemikir dari florence ( italy ), hal yang lumrah mengingat kemajuan sains Florence memiliki keterkaitan yang erat dengan kemajuan sains pengaruh dari Andalusia ( Spanyol ) para pemikir Islam seperti ibnu Sina dan ibnu Rusyid, yang sangat dikagumi bangsa Florence.
Namun seiring dengan kemajuan sains/ era Pencerahan, hal ini sangat ditentang oleh Gereja Roma. Absolutisme bahwa ilmu pengetahuan haruslah berdasarkan dari Al- kitab, sehingga segala ilmu pengetauan yang bertentangan dengan Al-kitab akan disebutkan bid’ah. Banyak sekali korban-korban para pemikir dari Eropa sehingga mereka harus membuat perkumpulan rahasia untuk menghindari dari tuduhan melawan Roma.
Ilmu sains yang sangat bertentangan dengan superior Roma, salah satunya adalah teori heliosentris ( bahwa Bumi bukanlah pusat alam semesta, namun bumi hanyalah bagian dari planet yang mengelilingi matahari ) para penggagas ini adalah Coppernicus dan Galileo Galilei. Juga teori Gravitasi yang menyatakan bahwa benda apapun yang bergerak dibumi berdasarkan hukum gerak gravitasi, teori yang sulit terbantahkan dari Isaac Newton. Disinilah tercipta friksi yang sangat hebat antara keyakinan dan logika.
Kemunculan Protestan
Adalah Marthin Luther ( tahun 1500 ) , yang merasa pengaruh kegerejaan sudah terlalu materialistis, beliau gundah melihat penyajian teori dosa asal ( teori yang digagas Agustine dari Hippo tahun 300 ) teori yang menjelaskan kenapa Tuhan Yesus harus dihukum secara tragis, pertanyaan yang selalu dilecehkan oleh bangsa lain pada era awal-awal sejarah Nasrani ” Bagaimana Tuhanmu bisa mati dengan cara yang tragis ?” , sehingga keluarlah gagasan dosa asal, dimana Tuhan menebus dosa manusia yang dimula dari tergodanya Adam ( manusia pertama ) untuk memakan buah apel atas rayuan Iblis melalui hawa ( atas teori ini, Agustine diangkat menjadi Santo )
Namun, apa yang dilihat Mathin Luther adalah, gagasan dosa asal dijadikan ajang untuk memperkaya kelembagaan gereja Roma, dengan surat penebusan dosa. Baginya manusia memiliki kesetaraan saat dilahirkan, tidak membawa beban dosa oleh leluhurnya.
Maka Marthin Luther membawa banyak pengubahan dalam seremonial-seremonial yang tidak masuk akal baginya, termasuk pelarangan pendeta tidak boleh memiliki istri dan berbagai macam reformasi dalam ajaran-ajaran Katolik yang terlalu bermuatan politis dan materialistis. Seiringan dengan penemuan mesin cetak oleh Guttenberg dari jerman , juga asal Marthin Luther. Maka cetakan injil memakai bahasa jerman menjadi momentum untuk dicetak masal. Karena Marthin Luther percaya bahwa setiap umat Nasrani berhak mengetaui isi dari isi Al-kitab , tidak menggunakan bahasa roma yang tidak dimengerti bangsa eropa lainnya. Inilah yang membuat gereja Roma berang dan memaklumatkan peperangan terhadap kelompok bid’ah baru ini ( hal yang ironis, mengingat pemakaian bahasa roma bukanlah bahasa yang digunakan Yesus )
Namun, tanpa disangkan pemisahan Protestan didukung oleh kerajaan jerman ( karena secara politis, jerman sudah tidak mau lagi berada dibawah kegerejaan Roma, hal yang sama diikuti oleh negara inggris ) Terciptalah peperangan besar, yang bercampur antara keagamaan dan sikap politik pemisahan kekuasaan.
Munculnya gagasan Ateisme
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi, ataupun penolakan terhadap teisme.Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan. yang muncul pada abad ke- 18 ( sumber : wikipedia )
Ateisme adalah perlawanan dari kelompok sains terhadap absolutisme kegerejaan romawi, hal yang hampir mirip Protesnya Mathin Luther terhadap gejolak keyakinannya, dengan dilakukannya reformasi. Namun perbedaan signifikan terjadi pada sikap antipati terhadap keyakinan, dan sinisme terhadap kelembagaan gereja yang terlalu bermuatan politis, materialistis dengan berbagai macam pajak, juga praktek koruptif dan nepotisme yang terjadi dalam kelembagaan gereja Roma. Sehingga para masyarakat yang berontak dengan mengedepankan logika. Bahwa sains bukanlah pemikiran salah, dan penolakan mereka secara logika ” Bila perkataan Tuhan di Al-kitab adalah mutlak, maka tak bisa bersinggungan dengan ilmu sains “. Inilah friksi yang tercipta dan kelak akan membentuk gagasan sekularisme, bahwa negara tidak boleh diatur oleh lembaga keagamaan ( gereja - negara )
Banyak pemikir eropa yang sebelumnya tak memiliki keberanian untuk menentang secara terang-terangan, namun pada era tahun 1700-1800 , mulai banyak yang mualai vulgar, seperti Nietzche, juga Kral marx dan diikuti oleh pemikir-pemikir lainnya. Seperti Karl Marx dalam gagasan ideologinya perihal komunisme, dimana selain kesejahteraan masyarakat harus diatur oleh negara, juga diikuti oleh rasa sentimennya terhadap pengaruh gereja yang terlalu politis, sehingga Ide Komunisme dimasukan juga dengan gagasan sekularisme.
Di Eropa pada masanya, hal yang sangat umum bahwa mereka memahami bahwa keberadaan agama, namun memiliki keyakinan Atheisme. Tak jarang kita temukan sampai saat ini bagi masyarakat Eropa bahwa agaa adalah hal yang diluar nalar, tak logis, dan sudah tak diperlukan. Sehingga terciptalah idiom bahwa orang yang memakai logika tentu tak mengakui keberadaan Tuhan.
Sampai era abad inipun, masih banyak pemikir yang selalu mengaitkan teorinya untuk menentang keberadaan keIlahian. Hal yang sangat dimengerti mengingat sejarah mereka yang dari awal selalu ditentang oleh lembaga kegerejaan, sehingga timbul antipati, sinisme yang besar terhadap agama.
Ide sekularime di Indonesia
Setelah penguraian sejarah mengenai friksi antara kelembagaan gereja Roma dengan para pemikir-pemikir eropa, tentu kita memahami mengapa mereka memiliki antipati yang sangat kuat terhadap keberadaan Agama. Walaupun bila sesungguhnya kita cermati, yang sesungguhnya terjadi adalah kefanatikan dan sikap politikus oleh para individu kegerejaan Roma melawan dinamisme dunia ( Iptek ). Maka bisa kita katakan bukan agamanya yang salah, namun siapanya yang menjalankan dan dengan cara apa menjalankannya.
Untuk Indonesia yang memahami falsafah Bhineka Tunggal Ika, dimana keagamaan tidak memiliki kekuatan mutlak ( satu agama ) melainkan beragam agama. Maka sikap antipati kelompok sekularisme yang dialami Eropa, tidak memiliki sejarah yang sama dengan apa yang kita jalankan di Indonesia. Uraian artikel yang dimulai dari awal peradaban manusia membuat kita mengerti kenapa adanya gagasan ateisme tersebut, dan dikawasan mana hal ini terjadi ( Eropa ) dan apakah cocok diadaptasi di Indonesia yang tak memiliki historis yang sama.
Penutupan
Bagaimanapun, awal peradaban manusia itu memiliki semangat spiritualisme ( dengan berbagai macam bentuk ) maka bisa dibilang spiritualisme adalah bagian hidup dari manusia ( manusiawi ) Rasanya tak layak disebutkan bahwa keyakinan terhadap agama adalah hal yang kuno, dan sekularisme adalah jalan menuju modernitas.
Bagaimanapun juga, manusia yang melawan hal alamiah akan mengalami ketidak seimbangan. Sebagaimana kelompok Ateisme akan selalu merasakan kehampaan dalam dirinya.
Sebagaimana gagasan Ateisme hanyalah berumur 300 tahun, dan penyebabnya juga kita ketahui adalah karena pertentangan dikawasan tertentu.
Sumber masalah bukan terletak pada Agamanya, juga Tuhan. Namun berada pada siapa yang menjalankannya dan bagaimana memahaminya.
Semoga uraian ini membawa manfaat, tanpa keinginan untuk menolak gagasan-gagasan atau mendeskreditkan agama tertentu. Study kritis yang memiliki pedoman ” ungkapkanlah sejarah, sebagaimana adanya. Agar kita memahaminya. “
salam hangat
Muhammad Ilham