Minggu, 24 Juni 2012

Cara Ahli Ungkap Misteri Gunung Padang


Situs Megalitikum Gunung Padang (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

Tim ahli menemukan penamaan daerah yang mendukung keberadaan situs ini.
Para ahli yang tergabung dalam Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang mulai meneliti toponimi atau nama nama daerah yang berada di sekitar situs ini. Tim menemukan hubungan nama-nama daerah yang berada di sekitar Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Ini penting. Salah satu cara untuk menyusuri kehidupan masyarakat dan hubungannya dengan keberadaan situs megalitikum secara langsung maupun tidak langsung. Kami menemukan banyak penamaan yang kuat mendukung keberadaan situs megalit ini,” kata pakar geografi Universitas Indonesia, Taqyuddin, kepada VIVAnews.

Ia mencontohkan nama Ciukir, Cikute, Kampung Empang, Campaka. Di Ciukir, tim menemukan berbagai serpihan berupa sisa prose dan alat yang diduga digunakan pada masanya untuk membentuk berbagai bebatuan yang sekarang dikenal sebagai Situs Megalit Gunung Padang. Lokasi ini berjarak sekitar satu kilometer dari situs.

Penamaan Cikute, yang berjarak sekitar 200 meter dari situs, menandakan adanya sebuah benteng. Kute sendiri secara sederhana berasal dari bahasa Jawa kuno ber arti benteng. Hamparan bebatuan yang sedang dibuka oleh para arkeolog di sisi Timur dengan jarak hampir 200 meter dari bangunan utama ternyata mendekati bibir sungai Cikute ini.

Kampung Empang, dari penelitian yang dikonfirmasi dengan legenda setempat, diduga menjadi tempat mencuci atau mencelup bebatuan dari Ciukir, sebelum disusun dan menjadi konstruksi situs Gunung Padang saat ini. Ini yang memperkuat adanya budaya maju saat itu.

“Dari hasil riset tim kita dan cerita rakyat sekitar, di teras pertama Gunung Padang ditemukan tanaman bunga cempaka yang tumbuh sejak lama. Ini memperkuat semua sehingga toponimi tidak bisa dipisahkan dari keberadaan situs megalit Gunung Padang dan misteri peradaban sebelumnya,” ujarnya.

Tim masih terus melakukan pendataan mengenai toponimi yang berada di radius 100 kilometer persegi dari Pusat Situs Megalitik Gunung Padang. Pendataan ini sebagai bagian dari misi membuka kabut misteri situs tersebut. Tim percaya nama-nama daerah itu merupakan rantai catatan yang menjadi bagian dari keberadaan situs. (adi)
VN