Sabtu, 23 Juni 2012

Kisah Warga Temukan Lorong Gunung Padang


Pintu menuju bangunan misterius di Gunung Padang ditemukan 40 tahun lalu (VIVAnews/ Muhamad Solihin)


Dadi menemukan celah sekitar 40 tahun lalu. Lorong batu mirip gua.

Uji geolistrik dan georadar menemukan anomali diduga gerbang setinggi 19 meter menuju sebuah kamar (chamber). Obyek itu kini menjadi fokus ekskavasi yang dilakukan Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang hari ini.

Sebelum pengujian dengan teknologi canggih dan termutakhir, Dr. Pon Purajatnika Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, Jawa Barat, yang menjadi bagian tim mengaku, mendapat masukan dari masyarakat mengenai keberadaan celah yang diperkirakan berupa pintu masuk ke bagian perut struktur Gunung Padang.

Adalah Dadi (52), juru kunci Gunung Padang yang menemukan pintu masuk itu, 40 tahun lalu. Kala itu, Dadi yang masih berusia 12 tahun kerap menemani ayahnya mencari sarang madu lebah liar yang ada di daerah tersebut.

"Saya pernah masuk ke lorong batu, hampir seperti gua. Saya yang saat itu berusia 12 tahun, bisa masuk," kata Dadi Sabtu 23 Juni 2012. Ia lupa berapa lebar dan tinggi lorong tersebut.

Yang jelas, posisinya sejajar dengan teras pertama, sebelah timur. "Saat saya mau masuk lebih jauh, saya keburu dikejar bapak dan ditarik ke luar," kata dia. Oleh warga sekitar, lorong itu dianggap sebagai kawah Gunung Padang.

"Bapak saya lalu menceritakan, ada pantangan masuk ke sana. Konon, di dalamnya ada ruangan berisi harta karun yang dijaga ular," kata dia.

Meski kedengaran tak masuk akal, cerita itu kemudian ditelusuri tim ahli. Dengan campur tangan teknologi, tim memindai dari atas altar pertama, dari permukaan maupun tebing. "Dari hasil geolistrik dan georadar 3D ditemukan 2 pintu masuk dalam lorong. Lorong itu sekarang diupayakan dibuka tim," kata ketua tim, Danny Hilman. Pemindaian yang dilakukan kemarin dan pukul 14.00 tadi, memperkuat indikasi keberadaan lorong tersebut.

Setelah para geolog bekerja, kini giliran tim arkeolog. "Kami sedang memastikan titik ini untuk membuktikannya. Tapi ada lapukan batuan sehingga kondisinya labil bisa mengakibatkan langit-langit runtuh," kata Ali Akbar, ketua tim arkeolog.

Pantauan VIVAnews, satu orang arkeolog masih bekerja di lokasi. Memakai pacul, kuas, juga membuat kotak-kotak ekskavasi. Tim juga menebas alang-alang yang tumbuh liar melampaui tinggi orang dewasa.

Tim menemukan tangga yang kondisinya rusak. Diduga tangga itu menuju pintu utama bangunan di perut Gunung Padang. Sebab, terdapat mata air seperti sumur yang berada di utara.

VN