Lelaki inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tdk boleh jabat tangan dengan pria?"
Syaikh menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?
Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang2 tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."
Syaikh tersenyum & berkata:" Wanita2 kami(Kaum muslimin) adalah para ratu, & ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya")
lalu si inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"
Syekh tersenyum dan punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya kelantai yang kotor.
Syaikh bertanya: " Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?"
Si inggri menjawab: "Yang tertutup.."
Syeikh berkata: " Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami.
Tampilkan postingan dengan label Women. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Women. Tampilkan semua postingan
Minggu, 19 Februari 2012
Jumat, 03 Februari 2012
Ini Dia Panduan Aksi Gerakan Menutup Aurat Internasional
Teachers Working Group akan melakukan Kampanye Gerakan Menutup Aurat pada tanggal 14 Februari ini. Kegiatan yang ditujukan sebagai perlawanan terhadap Valentine's Day ini akan dilaksanakan serempak di berbagai kota di Indonesia hingga mancanegara.
Dukungan pun mengalir terhadap aksi ini. Herry Nurdi mengaku para relawan sudah bergerak di berbagai daerah untuk mengumpulkan jilbab yang akan diberikan kepada para muslimah baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Herry Nurdi selaku koordinator aksi pun memberikan beberapa panduan dalam rangka mensukseskan aksi ini. Berikut seperti dilansir dalam laman resmi Facebook 14 Februari: Hari Menutup Aurat Internasional.
1. Kumpulkan teman, sekurang-kurangnya dua (2) orang, semakin banyak semakin bagus, tapi kelompok kecil pun tidak menghalangi aksi.
2. Kampanye akan dilakukan serentak pada 14 Februari 2012, sebagai hari Menutup Aurat Internasional, di berbagai kota di Indonesia dan beberapa aktivis negara lain, selain ini yang sudah confirm berminat akan berpartisipasi adalah:
a. Malaysia di beberapa negara bagian: Shah Alam, Pahang, Selangor, Terengganu, Kedah dan Pulau Pinang.
b. UK khususnya di wilayah London.
c. Thailand di wilayah Bangkok Utara dan Patani.
d. Hongkong dan Macau juga akan digerakkan oleh teman-teman pekerja migrant dan aktivis sosial di kedua wilayah itu.
3. Jika pada tanggal 14 Februari 2012 berhalangan untuk turun aksi di lapangan karena hari kerja, hari lain bisa dipilih pada hari Sabtu atau Ahad sebelumnya 11-12 Februari 2012. Atau melakukannya pada 12 Februari 2012 petang hari, after hour office.
4. Jika group terbentuk cukup besar, bagi kelompok menjadi tiga bagian:
• Yang membawa spanduk dan banner Mari Menutup Aurat
• Yang membagi dan berinteraksi dengan masyarakat
• Yang mengajak langsung untuk menutup – Jika group tidak terlalu besar, maka cukup membawa spanduk dan banner, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat. Tidak diperlukan orasi atau pengeras suara. Sampaikan dengan persuasive dan ahsan.
5. Beberapa materi kampanye akan didistribukan secara online dan dicetak secara swadaya sukarela oleh para aktivis yang berminat beraksi bersama
6. Boleh menggunakan nama organisasi apapun, tidak masalah, yang penting memiliki tujuan sama.
7. Bagi groups yang mampu dan memiliki dana bisa juga ditambah dengan program aksi bagi kain jilbab kotak untuk masyarakat dalam interaksinya. Bisa baru, bisa juga yang terpakai tapi masih bagus dan layak untuk menutup aurat.
Kepada para relawan dan aktivis yang mendukung aksi internasional itu, Herry mewanti-wanti bahwa gerakan yang digagasnya itu adalah aksi damai. “Ini adalah bentuk kampanye positif, maka sebisa mungkin dieliminasi aksi-aksi negative seperti kekerasan, membakar spanduk atau apapun. Bukan bermaksud anti, tapi aksi semacam itu akan diagendakan secara terpisah dan tersendiri,” ujarnya.
Bagi para aktivis atau relawan yang terpanggil untuk mendukung aksi ini bisa menghubungi: Koordinator aksi Herry Nurdi (herrynurdi@gmail.com); Facebook “14 Februari Hari Menutup Aurat Internasional"; TWG (website: www.twgindonesia.org, email: twgindonesia@gmail.com).
Selamat beramal shalih, untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. (Pz)
Dukungan pun mengalir terhadap aksi ini. Herry Nurdi mengaku para relawan sudah bergerak di berbagai daerah untuk mengumpulkan jilbab yang akan diberikan kepada para muslimah baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Herry Nurdi selaku koordinator aksi pun memberikan beberapa panduan dalam rangka mensukseskan aksi ini. Berikut seperti dilansir dalam laman resmi Facebook 14 Februari: Hari Menutup Aurat Internasional.
1. Kumpulkan teman, sekurang-kurangnya dua (2) orang, semakin banyak semakin bagus, tapi kelompok kecil pun tidak menghalangi aksi.
2. Kampanye akan dilakukan serentak pada 14 Februari 2012, sebagai hari Menutup Aurat Internasional, di berbagai kota di Indonesia dan beberapa aktivis negara lain, selain ini yang sudah confirm berminat akan berpartisipasi adalah:
a. Malaysia di beberapa negara bagian: Shah Alam, Pahang, Selangor, Terengganu, Kedah dan Pulau Pinang.
b. UK khususnya di wilayah London.
c. Thailand di wilayah Bangkok Utara dan Patani.
d. Hongkong dan Macau juga akan digerakkan oleh teman-teman pekerja migrant dan aktivis sosial di kedua wilayah itu.
3. Jika pada tanggal 14 Februari 2012 berhalangan untuk turun aksi di lapangan karena hari kerja, hari lain bisa dipilih pada hari Sabtu atau Ahad sebelumnya 11-12 Februari 2012. Atau melakukannya pada 12 Februari 2012 petang hari, after hour office.
4. Jika group terbentuk cukup besar, bagi kelompok menjadi tiga bagian:
• Yang membawa spanduk dan banner Mari Menutup Aurat
• Yang membagi dan berinteraksi dengan masyarakat
• Yang mengajak langsung untuk menutup – Jika group tidak terlalu besar, maka cukup membawa spanduk dan banner, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat. Tidak diperlukan orasi atau pengeras suara. Sampaikan dengan persuasive dan ahsan.
5. Beberapa materi kampanye akan didistribukan secara online dan dicetak secara swadaya sukarela oleh para aktivis yang berminat beraksi bersama
6. Boleh menggunakan nama organisasi apapun, tidak masalah, yang penting memiliki tujuan sama.
7. Bagi groups yang mampu dan memiliki dana bisa juga ditambah dengan program aksi bagi kain jilbab kotak untuk masyarakat dalam interaksinya. Bisa baru, bisa juga yang terpakai tapi masih bagus dan layak untuk menutup aurat.
Kepada para relawan dan aktivis yang mendukung aksi internasional itu, Herry mewanti-wanti bahwa gerakan yang digagasnya itu adalah aksi damai. “Ini adalah bentuk kampanye positif, maka sebisa mungkin dieliminasi aksi-aksi negative seperti kekerasan, membakar spanduk atau apapun. Bukan bermaksud anti, tapi aksi semacam itu akan diagendakan secara terpisah dan tersendiri,” ujarnya.
Bagi para aktivis atau relawan yang terpanggil untuk mendukung aksi ini bisa menghubungi: Koordinator aksi Herry Nurdi (herrynurdi@gmail.com); Facebook “14 Februari Hari Menutup Aurat Internasional"; TWG (website: www.twgindonesia.org, email: twgindonesia@gmail.com).
Selamat beramal shalih, untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. (Pz)
Kampanye Tutup Aurat, Perlawanan Terhadap Valentine's Day!
Tanggal 14 Februari selama ini dikenal sebagai hari Valentine. Jutaan remaja di seluruh dunia turun merayakannya meski gelaran ini dekat dengan kemaksiatan. Namun pada tanggal yang sama di tahun ini, Teachers Working Group akan melakukan hal berbeda. Mereka menamakannya Gerakan Menutup Aurat Internasional sebagai bentuk perlawanan terhadap kampanye maksiat dari Valentine Day.
“Tujuan besar acara ini adalah melawan kampanye Valentine Day. Valentine Day selama ini telah menjadi pintu perzinahan yang dibuka lebar-lebar oleh perayaan valentine,” kata Herry Nurdi, koordinator aksi kepada Eramuslim.com, Jum’at (3/2).
Gerakan ini pun akan serentak di laksanakan di berbagai kota di Indonesia. “Insya Allah serentak, sejauh ini yang confirm jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogjakarya,Padang, Payakumbuh, Makassar, Balikpapan, Pontianak,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sedianya kampanye menutup aurat ini pun akan serempak dilaksanakan hingga Mancanegara dari Malaysia, Thailand, Hongkong, bahkan London.
“Malaysia aksi akan dilaksanakan di Penang, Kedah, Selangor, Pahang, Kelantan, dan Trengganu. Sedangkan di Thailand aksi akan berlangsung di Yala dan Pattani,” sambungnya.
Hingga kini dukungan terus dilakukan. Baik dengan membuat laman facebook hingga pengumpulan jilbab yang akan dibagikan kepada para muslimah. (Pz)
Selasa, 24 Januari 2012
Apakah Engkau Termasuk Muslimah Yang Minimalis?
Sebuah Renungan Oleh: Novita Aryani M.Noer & Rini Damayanti
Sadar atau tidak, sistem ‘busuk’ Demokrasi Kapitalis telah menghitamkan pandangan kita para perempuan. Kita diseret ke luar rumah untuk bekerja, baik itu karena terpaksa maupun sukarela demi memenuhi kebutuhan hidup yang kian sulit diperoleh. Ditengah kondisi ini pun tak hanya satu peran yang kita ambil; sebagai ibu, pengemban dakwah, karyawan, wirausaha, mahasiswa, pelajar atau yang lainnya. Seringkali dengan banyaknya peran yang kita ambil, membuat benturan-benturan dalam waktu tak terelakkan lagi.
Kelelahan, kelalaian, kehilangan tujuan menjadi akibat ketika muslimah tak mampu menghindarkan diri dari benturan berbagai aktivitas dan kewajiban tersebut. Idialisme awal yang menginginkan menjadi istri dan ibu hebat, mahasiswa top, karyawan teladan, pengusaha sukses, pengemban dakwah yang haritsan aminaan lil Islam menjadi kabur dan kian menghitam dari pandangan.
Jika tak mampu mengikuti ritme yang diinginkan jama’ahnya tersebab bingung membagi diri antara keluarga, kerja, dan dakwah, akhirnya ia mengundurkan diri dari aktivitas bersama jama’ahnya. Namun ada juga yang tak sampai sedemikian, ia tetap mempertahankan seluruh perannya. Namun aktivitas tersebut berjalan dengan prestasi yang ‘minimalis.’ Manjadi istri dan ibu ‘minimalis,’ karyawan ‘minimalis,’ pengusaha ‘minimalis,’ mahasiswa ‘minimalis’ atau pelajar ‘minimalis,’ yang penting semua bisa dijalankan walau itu ‘pas-pasan.’
Peran Muslimah Di Masa Generasi Terbaik
Bila kita buka lembaran-lembaran siroh Nabawiyah untuk berkaca pada generasi terbaik kaum muslimin, sungguh peran sahabiyah pada saat itu tidaklah satu. Peran sebagai ummu wa rabbatul bait, sebuah peran mulia yang tak terbantahkan lagi yang telah melahirkan generasi tabiit yaitu orang-orang yang masuk ke dalam katagori haritsan aminaan lil Islam.
Peranan muslimah saat itu seperti dalam hubungan sosial, tampak dalam satu riwayat ketika syahidnya Ja’far Athoriyyah, para shahabiyah yang lainnya datang membawakan makanan untuk istrinya Ja’far, Asma binti Umais dan anak-anaknya sehingga mereka tak perlu bersusah-susah memasak makanan lagi. Selain itu, mereka juga ada yang ikut bekerja di kebun membantu suami mereka, seperti yang dilakukan oleh Asma istri dari Zubair bin Awwam yang dalam satu riwayat telah ikut memanggul hasil panen kurma dari kebun ke rumahnya seorang diri dengan jarak yang cukup jauh. Bahkan istri baginda Rasulullah saw. Shafiyyah telah mengambil upah memintal benang dari seorang Yahudi, upah tersebut diinfakkan seluruhnya oleh Shafiyyah.
Adalah ummul mukminin Aisyah r.a, istri Rasulullah saw. seorang wanita yang cantik dan pintar dengan hafalan paling tinggi diantara wanita lainnya sehingga selalu menjadi tempat bertanya sahabat dan sahabiyah. Di dalam Thabaqat, dari Mahmud bin Luhaid, lbnu Saad berkata, “Para istri Nabi banyak menghafal hadits Nabi, namun hafalan Aisyah dan Ummu Salamah tidak ada yang dapat menandingi” Selain meriwayatkan hadits, Aisyah r.a. juga mampu menggali hukum sendiri. Bahkan karena kecerdasan dan keluasan ilmunya, menurut Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar (anak saudara laki-laki Aisyah) mengatakan bahwa pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman, Aisyah r.a. menjadi penasihat pemerintah. Bahkan beliau juga menguasai ilmu medis atau pengobatan.
Selain itu, sahabiyah juga tak ketinggalan dalam setiap medan jihad ikut serta di garis belakang. Mereka mengurus perbekalan, merawat pasukan yang terluka, namun dalam keadaan genting merekapun turut dalam garis depan medan peperangan. Dalam perang Uhud terukir nama sahabiyah yang sangat berani, Nusaibah binti Kaab. Beliau bersama suami dan anaknya melindungi Rasulullah saw pada saat yang genting dan beliau juga ikut perang melawan Musailamah al Kazab. Dalam perang Ahzab, Shafiyah binti Abdul Muthalib, telah membunuh seorang Yahudi yang menyusup ke tempat perlindungan kaum wanita dan anak-anak. Beliau juga ikut bersama Rasulullah dalam perang Khaibar. Dalam masa perang, ketika suami berangkat berjihad, merekalah yang menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-anak mereka, hal itu tidak berlangsung sehari dua hari saja karena peperangan berlangsung hingga berbulan-bulan.
Pribadi-pribadi yang luar biasa, muslimah tangguh generasi pertama kaum muslimin. Di tangan merekalah Allah Swt. telah mempercayakan tegaknya Daulah Islam pertama di muka bumi ini.
Mengharmonisasikan Peran Muslimah
Mengharmonisasikan peran sebagai ibu, pengemban dakwah dan yang lainnya memanglah tidak mudah. Akan tetapi bukan berarti tidak bisa dan tidak mungkin. Allah Swt. berfirman:
“Tidaklah Aku bebankan seseorang sesuai dengan kemampuannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Jika direfleksikan ayat tersebut dengan keadaan masing-masing dari kita, apapun yang menimpa diri kita, maka Allah telah memberikan kesanggupan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tinggal bagaimana kita mengeluarkan kemampuan secara maksimal dengan berfikir serius, berusaha dan berdoa.
Allah berikan karuniaNya berupa anak-anak yang aktif (bukan nakal) supaya kita berusaha menjadi ibu yang tangguh. Allah karuniakan suami yang ‘rewel’ supaya kita dapat menjadi istri yang sabar dan pintar. Allah karuniakan rizki yang pas sekali bahkan hampir pas-pasan supaya kita bersyukur dan selalu berusaha, dan Allah berikan medan dakwah yang alot agar kita menjadi kuat dan kreatif.
Semua yang dibebankan Allah sesungguhnya adalah untuk menempa diri kita. Seperti halnya besi hitam yang tak berbentuk, ditempa dengan panasnya api dan pukulan palu, hingga besi itu berubah menjadi pedang yang tajam, indah berkilau. Semua yang kita lihat sebagai masalah sesungguhnya adalah jalan menuju surga.
“Sesungguhnya jalan menuju surga dipenuhi dengan semak belukar berduri dan kesulitan-kesulitan” (Al-Hadist)
Memang benar bahwa kewajiban dakwah berjama’ah, menjadi ummu wa rabbatul bait dan memenuhi akad kerja, berbeda. Dakwah berjama’ah hukumnya adalah fardhu kifayah, menjadi ummu wa rabbatul bait adalah fardhu ain (bagi yang telah menikah), bekerja bagi wanita hukumnya mubah, dan memenuhi akad kerja hukumnya wajib.
Namun ingatlah, dalam kondisi saat ini dakwah berjama’ah merupakan kepentingan yang darurat mengingat telah hilangnya Khilafah Islamiyah semenjak tahun 1924 dari tubuh kaum muslimin. Dakwah menegakkan Khilafah bukanlah aktivitas mengisi waktu luang, yang dapat ditinggalkan saat kita punya bayi, saat kita mengejar gelar S1, S2 dan seterusnya, atau saat kita sibuk mengurusi bisnis yang tengah berkembang dan karir yang tengah menanjak. Berjuang untuk Islam bukan seperti itu. Muslim sejati tidak pernah melepaskan diri dari perjuangan Islam sedetikpun. Ia senantiasa bergerak menuju ketinggian, dari ketinggian menuju yang lebih tinggi lagi. Ia mempunyai cita-cita besar untuk mewujudkan secara nyata Islam rahmatan lil ‘alamiin dan melihat dalam wujud peradaban al Islamu ya’luu wa laa yu’laa alaih.
Demikian pula menjadi seorang istri dan ibu adalah konsekwensi yang harus diterima ketika memilih untuk menikah. Keberlangsungan generasi mendatang ada di tangan lembut seorang ibu. Ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Demikian pula, ketaatan seorang istri pada suami pun hampir merupakan suatu kemutlakan. Tiadalah boleh seorang wanita keluar rumah tanpa ada keridhoan suaminya.
Wanita adalah mitra sejajar laki-laki. Allah memberi karunia kelebihan baik kepada kaum lelaki juga kepada kaum wanita. Islam memberikan ruang kepada wanita untuk menyalurkan bakat, prestasi dan kemampuannya untuk kemajuan masyarakat selama tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Seorang wanita boleh sekolah setinggi-tingginya, seorang wanita dapat menjadi pengusaha, ilmuwan, dokter, dan lain-lain demi memberikan kemanfaatan kepada keluarga, kaumnya atau masyarakat secara umum.
Faktor-Faktor Penting Dalam Mengharmonisasikan Peran Muslimah
Untuk dapat mengharmonisasikan peran yang dipikul, maka faktor yang harus diperhatikan seorang muslimah adalah:
1. Keimanan. Senantiasa kuatkan iman, karena keimanan akan menyemburkan semangat dan menanamkan keikhlasan.
2. Kecerdasan. Kecerdasan harus diasah, karena kecerdasan akan melahirkan kreatifitas, kecepatan dan ketepatan mengambil tindakan, tajam dalam memilih prioritas (aulawiyat), cerdik dalam menyelesaikan masalah.
3. Kerjasama. Bangun kerjasama yang baik dan solid dengan siapapun, apalagi dengan suami, anak, orang tua/mertua, teman sekelas, tetangga, saudara sehalqoh/satu jama’ah, rekan kerja, atasan, bawahan, dan lain-lain.
4. Kesehatan. Selalu menjaga kesehatan. Fisik yang kuat akan lebih menghasilkan banyak karya.
Khatimah
Dakwah adalah kewajiban dari Allah Swt kepada setiap muslim, baik laki-laki maupun wanita, menjadi ibu (ummun) dan pengatur rumah tangga (rabbatul bait) juga kewajiban dari Allah Swt., berbakti kepada orang tuapun kewajiban dari Allah. Allah Maha Tahu diberinya kewajiban karena Ia tahu kita mampu menjalankannya. Allah Maha Penyayang. Allah Maha Pengasih. Kewajiban dari Allah bukan untuk dibenturkan, akan tetapi dilaksanakan, diupayakan agar semua terlaksana. Ingatlah janji Allah dalam firmanNya:
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agamaNya” (QS. Al-Hajj: 40)
Engkaulah muslimah pejuang-pejuang Islam yang tangguh, da’iyah sejati, ibu pencetak generasi pemimpin masa datang para mujtahid mujtahidah mufakkirin siyasiyyin mujahid mujahidah fii sabilillah, itulah sebutan yang hendaknya menyatu dalam profilmu duhai muslimah sejati. Wallahu a’lamu bishshowab.
sumber foto : ammabigbiggirl.blogspot.com
Sadar atau tidak, sistem ‘busuk’ Demokrasi Kapitalis telah menghitamkan pandangan kita para perempuan. Kita diseret ke luar rumah untuk bekerja, baik itu karena terpaksa maupun sukarela demi memenuhi kebutuhan hidup yang kian sulit diperoleh. Ditengah kondisi ini pun tak hanya satu peran yang kita ambil; sebagai ibu, pengemban dakwah, karyawan, wirausaha, mahasiswa, pelajar atau yang lainnya. Seringkali dengan banyaknya peran yang kita ambil, membuat benturan-benturan dalam waktu tak terelakkan lagi.
Kelelahan, kelalaian, kehilangan tujuan menjadi akibat ketika muslimah tak mampu menghindarkan diri dari benturan berbagai aktivitas dan kewajiban tersebut. Idialisme awal yang menginginkan menjadi istri dan ibu hebat, mahasiswa top, karyawan teladan, pengusaha sukses, pengemban dakwah yang haritsan aminaan lil Islam menjadi kabur dan kian menghitam dari pandangan.
Jika tak mampu mengikuti ritme yang diinginkan jama’ahnya tersebab bingung membagi diri antara keluarga, kerja, dan dakwah, akhirnya ia mengundurkan diri dari aktivitas bersama jama’ahnya. Namun ada juga yang tak sampai sedemikian, ia tetap mempertahankan seluruh perannya. Namun aktivitas tersebut berjalan dengan prestasi yang ‘minimalis.’ Manjadi istri dan ibu ‘minimalis,’ karyawan ‘minimalis,’ pengusaha ‘minimalis,’ mahasiswa ‘minimalis’ atau pelajar ‘minimalis,’ yang penting semua bisa dijalankan walau itu ‘pas-pasan.’
Peran Muslimah Di Masa Generasi Terbaik
Bila kita buka lembaran-lembaran siroh Nabawiyah untuk berkaca pada generasi terbaik kaum muslimin, sungguh peran sahabiyah pada saat itu tidaklah satu. Peran sebagai ummu wa rabbatul bait, sebuah peran mulia yang tak terbantahkan lagi yang telah melahirkan generasi tabiit yaitu orang-orang yang masuk ke dalam katagori haritsan aminaan lil Islam.
Peranan muslimah saat itu seperti dalam hubungan sosial, tampak dalam satu riwayat ketika syahidnya Ja’far Athoriyyah, para shahabiyah yang lainnya datang membawakan makanan untuk istrinya Ja’far, Asma binti Umais dan anak-anaknya sehingga mereka tak perlu bersusah-susah memasak makanan lagi. Selain itu, mereka juga ada yang ikut bekerja di kebun membantu suami mereka, seperti yang dilakukan oleh Asma istri dari Zubair bin Awwam yang dalam satu riwayat telah ikut memanggul hasil panen kurma dari kebun ke rumahnya seorang diri dengan jarak yang cukup jauh. Bahkan istri baginda Rasulullah saw. Shafiyyah telah mengambil upah memintal benang dari seorang Yahudi, upah tersebut diinfakkan seluruhnya oleh Shafiyyah.
Adalah ummul mukminin Aisyah r.a, istri Rasulullah saw. seorang wanita yang cantik dan pintar dengan hafalan paling tinggi diantara wanita lainnya sehingga selalu menjadi tempat bertanya sahabat dan sahabiyah. Di dalam Thabaqat, dari Mahmud bin Luhaid, lbnu Saad berkata, “Para istri Nabi banyak menghafal hadits Nabi, namun hafalan Aisyah dan Ummu Salamah tidak ada yang dapat menandingi” Selain meriwayatkan hadits, Aisyah r.a. juga mampu menggali hukum sendiri. Bahkan karena kecerdasan dan keluasan ilmunya, menurut Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar (anak saudara laki-laki Aisyah) mengatakan bahwa pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman, Aisyah r.a. menjadi penasihat pemerintah. Bahkan beliau juga menguasai ilmu medis atau pengobatan.
Selain itu, sahabiyah juga tak ketinggalan dalam setiap medan jihad ikut serta di garis belakang. Mereka mengurus perbekalan, merawat pasukan yang terluka, namun dalam keadaan genting merekapun turut dalam garis depan medan peperangan. Dalam perang Uhud terukir nama sahabiyah yang sangat berani, Nusaibah binti Kaab. Beliau bersama suami dan anaknya melindungi Rasulullah saw pada saat yang genting dan beliau juga ikut perang melawan Musailamah al Kazab. Dalam perang Ahzab, Shafiyah binti Abdul Muthalib, telah membunuh seorang Yahudi yang menyusup ke tempat perlindungan kaum wanita dan anak-anak. Beliau juga ikut bersama Rasulullah dalam perang Khaibar. Dalam masa perang, ketika suami berangkat berjihad, merekalah yang menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-anak mereka, hal itu tidak berlangsung sehari dua hari saja karena peperangan berlangsung hingga berbulan-bulan.
Pribadi-pribadi yang luar biasa, muslimah tangguh generasi pertama kaum muslimin. Di tangan merekalah Allah Swt. telah mempercayakan tegaknya Daulah Islam pertama di muka bumi ini.
Mengharmonisasikan Peran Muslimah
Mengharmonisasikan peran sebagai ibu, pengemban dakwah dan yang lainnya memanglah tidak mudah. Akan tetapi bukan berarti tidak bisa dan tidak mungkin. Allah Swt. berfirman:
“Tidaklah Aku bebankan seseorang sesuai dengan kemampuannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Jika direfleksikan ayat tersebut dengan keadaan masing-masing dari kita, apapun yang menimpa diri kita, maka Allah telah memberikan kesanggupan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tinggal bagaimana kita mengeluarkan kemampuan secara maksimal dengan berfikir serius, berusaha dan berdoa.
Allah berikan karuniaNya berupa anak-anak yang aktif (bukan nakal) supaya kita berusaha menjadi ibu yang tangguh. Allah karuniakan suami yang ‘rewel’ supaya kita dapat menjadi istri yang sabar dan pintar. Allah karuniakan rizki yang pas sekali bahkan hampir pas-pasan supaya kita bersyukur dan selalu berusaha, dan Allah berikan medan dakwah yang alot agar kita menjadi kuat dan kreatif.
Semua yang dibebankan Allah sesungguhnya adalah untuk menempa diri kita. Seperti halnya besi hitam yang tak berbentuk, ditempa dengan panasnya api dan pukulan palu, hingga besi itu berubah menjadi pedang yang tajam, indah berkilau. Semua yang kita lihat sebagai masalah sesungguhnya adalah jalan menuju surga.
“Sesungguhnya jalan menuju surga dipenuhi dengan semak belukar berduri dan kesulitan-kesulitan” (Al-Hadist)
Memang benar bahwa kewajiban dakwah berjama’ah, menjadi ummu wa rabbatul bait dan memenuhi akad kerja, berbeda. Dakwah berjama’ah hukumnya adalah fardhu kifayah, menjadi ummu wa rabbatul bait adalah fardhu ain (bagi yang telah menikah), bekerja bagi wanita hukumnya mubah, dan memenuhi akad kerja hukumnya wajib.
Namun ingatlah, dalam kondisi saat ini dakwah berjama’ah merupakan kepentingan yang darurat mengingat telah hilangnya Khilafah Islamiyah semenjak tahun 1924 dari tubuh kaum muslimin. Dakwah menegakkan Khilafah bukanlah aktivitas mengisi waktu luang, yang dapat ditinggalkan saat kita punya bayi, saat kita mengejar gelar S1, S2 dan seterusnya, atau saat kita sibuk mengurusi bisnis yang tengah berkembang dan karir yang tengah menanjak. Berjuang untuk Islam bukan seperti itu. Muslim sejati tidak pernah melepaskan diri dari perjuangan Islam sedetikpun. Ia senantiasa bergerak menuju ketinggian, dari ketinggian menuju yang lebih tinggi lagi. Ia mempunyai cita-cita besar untuk mewujudkan secara nyata Islam rahmatan lil ‘alamiin dan melihat dalam wujud peradaban al Islamu ya’luu wa laa yu’laa alaih.
Demikian pula menjadi seorang istri dan ibu adalah konsekwensi yang harus diterima ketika memilih untuk menikah. Keberlangsungan generasi mendatang ada di tangan lembut seorang ibu. Ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Demikian pula, ketaatan seorang istri pada suami pun hampir merupakan suatu kemutlakan. Tiadalah boleh seorang wanita keluar rumah tanpa ada keridhoan suaminya.
Wanita adalah mitra sejajar laki-laki. Allah memberi karunia kelebihan baik kepada kaum lelaki juga kepada kaum wanita. Islam memberikan ruang kepada wanita untuk menyalurkan bakat, prestasi dan kemampuannya untuk kemajuan masyarakat selama tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Seorang wanita boleh sekolah setinggi-tingginya, seorang wanita dapat menjadi pengusaha, ilmuwan, dokter, dan lain-lain demi memberikan kemanfaatan kepada keluarga, kaumnya atau masyarakat secara umum.
Faktor-Faktor Penting Dalam Mengharmonisasikan Peran Muslimah
Untuk dapat mengharmonisasikan peran yang dipikul, maka faktor yang harus diperhatikan seorang muslimah adalah:
1. Keimanan. Senantiasa kuatkan iman, karena keimanan akan menyemburkan semangat dan menanamkan keikhlasan.
2. Kecerdasan. Kecerdasan harus diasah, karena kecerdasan akan melahirkan kreatifitas, kecepatan dan ketepatan mengambil tindakan, tajam dalam memilih prioritas (aulawiyat), cerdik dalam menyelesaikan masalah.
3. Kerjasama. Bangun kerjasama yang baik dan solid dengan siapapun, apalagi dengan suami, anak, orang tua/mertua, teman sekelas, tetangga, saudara sehalqoh/satu jama’ah, rekan kerja, atasan, bawahan, dan lain-lain.
4. Kesehatan. Selalu menjaga kesehatan. Fisik yang kuat akan lebih menghasilkan banyak karya.
Khatimah
Dakwah adalah kewajiban dari Allah Swt kepada setiap muslim, baik laki-laki maupun wanita, menjadi ibu (ummun) dan pengatur rumah tangga (rabbatul bait) juga kewajiban dari Allah Swt., berbakti kepada orang tuapun kewajiban dari Allah. Allah Maha Tahu diberinya kewajiban karena Ia tahu kita mampu menjalankannya. Allah Maha Penyayang. Allah Maha Pengasih. Kewajiban dari Allah bukan untuk dibenturkan, akan tetapi dilaksanakan, diupayakan agar semua terlaksana. Ingatlah janji Allah dalam firmanNya:
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agamaNya” (QS. Al-Hajj: 40)
Engkaulah muslimah pejuang-pejuang Islam yang tangguh, da’iyah sejati, ibu pencetak generasi pemimpin masa datang para mujtahid mujtahidah mufakkirin siyasiyyin mujahid mujahidah fii sabilillah, itulah sebutan yang hendaknya menyatu dalam profilmu duhai muslimah sejati. Wallahu a’lamu bishshowab.
sumber foto : ammabigbiggirl.blogspot.com
Senin, 09 Januari 2012
Makna Selembar Kain Yang Menutup Wajah
By: Yulianna PS
Penulis Kumcer “Hidayah Pelipur Cinta”
Makna selembar kain yang menutup wajah anggun itu, ia bukanlah tempat bersembunyi agar wajah pas-pasan tidak terlihat, bukan pula tempat menutup wajah cantik nan menawan, ia adalah kain penutup yang bermakna ketakwaan. Ketakwaan seorang wanita pada Allah dan Rasul-Nya, sebagai bentuk rasa berserah sang hamba pada-Nya.
Makna selembar kain yang menutup di wajah ini, ia bukanlah sarana untuk membanggakan diri agar terlihat lebih baik daripada yang lain, bukan pula alat untuk unjuk gigi agar disebut shalihah ketimbang yang tidak menutup muka, juga bukan benda yang difungsikan untuk pamer dan riya’. Ia adalah pakaian anggun yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol, agar terkendali sikap ini berbuat aniaya dan hina. Pengendali agar diri tidak terjerat pada ajang tebar pesona, entah di dunia nyata atau maya.
Makna selembar kain yang menempel di wajah ini, ia bukanlah kain yang dikenakan untuk tujuan meraup simpati, tidak juga untuk tebar pesona dan gengsi. Ia adalah kain yang mempunyai berlapis-lapis manfaat, agar terjaga pandangan ini, terjaga sikap ini pada lawan jenis yang bukan mahram, juga untuk melindungi diri dari gangguan manusia jahil.
Makna selembar kain di wajah ini, ia bukanlah alat untuk meneriakkan ‘aku wanita bercadar yang lebih baik dari kalian yang tidak bercadar’, tetapi ia adalah alat untuk menutup aurat dan membedakan jati diri muslimah dengan yang lain, yang dikenakan bukan untuk merasa lebih baik dari yang tidak bercadar. Ia adalah alat untuk mengukur diri, sudah benarkah sikap ini sebagai muslimah sejati? Juga sebagai alat untuk menahan diri dari kehidupan dunia gemerlap.
Makna selembar kain yang melekat di wajah ini, ia bukanlah kain yang cukup diartikan sebagai penutup wajah saja. Ia adalah kain yang hendaknya membuat diri pemakai semakin giat mencari tahu, kenapa harus mengenakannya, agar pemakai tidak jatuh pada taqlid/buta.
Makna selembar kain yang membalut diwajah ini, ia bukanlah pertanda bahwa berarti pemakainya adalah manusia istimewa, tetapi dari kain itulah wanita belajar agar istimewa, menghindari pujian, menepis sanjungan, menolak simpati murahan.
sumber: voa-islam.com
Penulis Kumcer “Hidayah Pelipur Cinta”
Makna selembar kain yang menutup wajah anggun itu, ia bukanlah tempat bersembunyi agar wajah pas-pasan tidak terlihat, bukan pula tempat menutup wajah cantik nan menawan, ia adalah kain penutup yang bermakna ketakwaan. Ketakwaan seorang wanita pada Allah dan Rasul-Nya, sebagai bentuk rasa berserah sang hamba pada-Nya.
Makna selembar kain yang menutup di wajah ini, ia bukanlah sarana untuk membanggakan diri agar terlihat lebih baik daripada yang lain, bukan pula alat untuk unjuk gigi agar disebut shalihah ketimbang yang tidak menutup muka, juga bukan benda yang difungsikan untuk pamer dan riya’. Ia adalah pakaian anggun yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol, agar terkendali sikap ini berbuat aniaya dan hina. Pengendali agar diri tidak terjerat pada ajang tebar pesona, entah di dunia nyata atau maya.
Makna selembar kain yang menempel di wajah ini, ia bukanlah kain yang dikenakan untuk tujuan meraup simpati, tidak juga untuk tebar pesona dan gengsi. Ia adalah kain yang mempunyai berlapis-lapis manfaat, agar terjaga pandangan ini, terjaga sikap ini pada lawan jenis yang bukan mahram, juga untuk melindungi diri dari gangguan manusia jahil.
Makna selembar kain di wajah ini, ia bukanlah alat untuk meneriakkan ‘aku wanita bercadar yang lebih baik dari kalian yang tidak bercadar’, tetapi ia adalah alat untuk menutup aurat dan membedakan jati diri muslimah dengan yang lain, yang dikenakan bukan untuk merasa lebih baik dari yang tidak bercadar. Ia adalah alat untuk mengukur diri, sudah benarkah sikap ini sebagai muslimah sejati? Juga sebagai alat untuk menahan diri dari kehidupan dunia gemerlap.
Makna selembar kain yang melekat di wajah ini, ia bukanlah kain yang cukup diartikan sebagai penutup wajah saja. Ia adalah kain yang hendaknya membuat diri pemakai semakin giat mencari tahu, kenapa harus mengenakannya, agar pemakai tidak jatuh pada taqlid/buta.
Makna selembar kain yang membalut diwajah ini, ia bukanlah pertanda bahwa berarti pemakainya adalah manusia istimewa, tetapi dari kain itulah wanita belajar agar istimewa, menghindari pujian, menepis sanjungan, menolak simpati murahan.
sumber: voa-islam.com
Jumat, 06 Januari 2012
Klub "Iman" Menyatukan Muslimah Chechnya
Muslimah di wilayah Kaukasus Chechnya telah memiliki wadah sendiri untuk mengatualisasikan diri mereka, dengan ditandai peresmian berdirinya klub muslimah yang bertajuk "Iman" di teater negara dan hall konser di kota Grozny.
Klub "Iman" sendiri diciptakan pada Juni 2011 atas prakarsa dari mahasiswi Universitas Negeri Chechnya yang bernama Iman Muzhedovoy. Para pendukung klub ini menerapkan program pendidikan spiritual dan moral untuk para muslimah dari masyarakat Chechnya.
Acara peresmian klub sendiri dihadiri oleh pejabat republik, serta para pemimpin agama.
Sebagai tamu kehormatan dalam acara tersebut dihadiri oleh qari yang terkenal di dunia yang juga seorang penasyid dari Kuwait, Syaikh Misyary Rashid Al-Hafizh dan ulama keturunan Nabi Muhammad Saw asal Austria Syaikh Adnan Ibrahim.
"Sulit untuk tidak melebih-lebihkan peran perempuan dalam memperkuat keluarga, melestarikan tradisi rakyat, mendidik generasi muda serta memberikan kesatuan dan stabilitas dalam masyarakat. Oleh karena itu, kapasitas spiritual dan moral perempuan akan menjadi tolak ukur republik Chechnya di masa mendatang. Dalam hal ini, tugas klub "Iman" yang akan melakukannya," kata pimpinan Republik Chechnya Kadyrov dalam sambutannya.(fq/islamnews)
Klub "Iman" sendiri diciptakan pada Juni 2011 atas prakarsa dari mahasiswi Universitas Negeri Chechnya yang bernama Iman Muzhedovoy. Para pendukung klub ini menerapkan program pendidikan spiritual dan moral untuk para muslimah dari masyarakat Chechnya.
Acara peresmian klub sendiri dihadiri oleh pejabat republik, serta para pemimpin agama.
Sebagai tamu kehormatan dalam acara tersebut dihadiri oleh qari yang terkenal di dunia yang juga seorang penasyid dari Kuwait, Syaikh Misyary Rashid Al-Hafizh dan ulama keturunan Nabi Muhammad Saw asal Austria Syaikh Adnan Ibrahim.
"Sulit untuk tidak melebih-lebihkan peran perempuan dalam memperkuat keluarga, melestarikan tradisi rakyat, mendidik generasi muda serta memberikan kesatuan dan stabilitas dalam masyarakat. Oleh karena itu, kapasitas spiritual dan moral perempuan akan menjadi tolak ukur republik Chechnya di masa mendatang. Dalam hal ini, tugas klub "Iman" yang akan melakukannya," kata pimpinan Republik Chechnya Kadyrov dalam sambutannya.(fq/islamnews)
Muslimah yang Cantik Pribadinya
Setiap wanita senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam yang lebih dikenal dengan istilah inner beauty adalah hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang muslimah.
lalu seperti apa sih muslimah yang cantik pribadinya itu, berikut ulasanya…..
Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam.
Alloh pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil atau tidak berilmu, mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut. Alloh berfirman disurat Al-Furqan ayat 63, yang artinya “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.”
Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. sebagaimana Rosululloh bersabda, “Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam Ad-Daa`wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, bahwa “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan yang tidak bermanfaat.”
Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insya Alloh mereka akan menjadi seorang muslimah sejati. sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”
Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan mempesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Alloh berfirman mengenai hal ini disurat al-Hujurat ayat 12, artinya “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”
Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Alloh dan Rosul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, bukan menjadikannya duta nafsu syahwat sesaat.
Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim. Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rosul menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan musik, gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Alloh dan instruksi-instruksi Rosululloh. Sepasang telinga yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.
Selanjutnya tangan, tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’. Tentang hal ini, suatu ketika, Rosul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rosululloh adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.
Maka, jaga baik-baik kedua tangan, jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslimah lainya, dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Alloh, atau dipergunakan untuk mengkhianati titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak diperbolehkan.
Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Alloh. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri muslimah. Lalu jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslimah, pergunakanlah untuk berbakti kepada Alloh, misalnya dengan mendatangi masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.
Rosul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Alloh, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Alloh akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalan-Ku, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para Rasul-Ku, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”
Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta mempesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan orang-orang fakir-miskin.
Kecantikan sejati seorang muslimah tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau keindahan pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam hati dan jiwanya.
Maka jadikan malu karena Alloh sebagai perona pipinya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya adalah kesucian, dan seluruhnya dibalut oleh hijab sebagai perisai bagi kehormatanya . Wallohu ’alam……
lalu seperti apa sih muslimah yang cantik pribadinya itu, berikut ulasanya…..
Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam.
Alloh pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil atau tidak berilmu, mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut. Alloh berfirman disurat Al-Furqan ayat 63, yang artinya “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.”
Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. sebagaimana Rosululloh bersabda, “Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam Ad-Daa`wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, bahwa “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan yang tidak bermanfaat.”
Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insya Alloh mereka akan menjadi seorang muslimah sejati. sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”
Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan mempesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Alloh berfirman mengenai hal ini disurat al-Hujurat ayat 12, artinya “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”
Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Alloh dan Rosul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, bukan menjadikannya duta nafsu syahwat sesaat.
Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim. Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rosul menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan musik, gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Alloh dan instruksi-instruksi Rosululloh. Sepasang telinga yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.
Selanjutnya tangan, tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’. Tentang hal ini, suatu ketika, Rosul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rosululloh adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.
Maka, jaga baik-baik kedua tangan, jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslimah lainya, dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Alloh, atau dipergunakan untuk mengkhianati titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak diperbolehkan.
Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Alloh. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri muslimah. Lalu jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslimah, pergunakanlah untuk berbakti kepada Alloh, misalnya dengan mendatangi masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.
Rosul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Alloh, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Alloh akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalan-Ku, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para Rasul-Ku, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”
Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta mempesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan orang-orang fakir-miskin.
Kecantikan sejati seorang muslimah tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau keindahan pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam hati dan jiwanya.
Maka jadikan malu karena Alloh sebagai perona pipinya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya adalah kesucian, dan seluruhnya dibalut oleh hijab sebagai perisai bagi kehormatanya . Wallohu ’alam……
Menjadi Da’iyah
Tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa tugas memperbaiki masyarakat umum di antaranya ada pada pundak wanita, hal ini karena dua sebab :
Sebab pertama: Bahwa jumlah wanita seperti laki-laki, bahkan lebih banyak, sebagaimana ditunjukkan oleh Sunnah Nabawiyah. Walaupun berbeda antara satu negeri dengan yang lain, dan berbeda juga satu zaman ke zaman yang lain. Kadang wanita di suatu negeri lebih banyak dari negeri lain sebagaimana pula kadang di suatu zaman wanita lebih banyak daripada laki-laki. Atas dasar itulah wanita memiliki peran yang besar dalam perbaikan masyarakat.
Sebab kedua: Bahwa pertama kali tumbuhnya generasi berada di bawah asuhan wanita. Dengan demikian, jelaslah pentingnya kewajiban wanita dalam perbaikan masyarakat.
Nah, Untuk mendukung hal tersebut agar berjalan dengan baik, maka anda harus memiliki keahlian atau faktor pendukung dalam melancarkan peranan itu. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
Pertama, Hendaknya anda muslimah yang hendak berperan dalam memperbaiki masyarakat adalah wanita yang shalihah, agar dapat menjadi contoh dan teladan bagi wanita lain. supaya anda dapat mencapai derajat shalihah, maka anda harus memiliki ilmu, yaitu ilmu syar’i yang dapat di pelajari melalui buku-buku atau melalui apa yang didengar dari lisan para ulama. dapat pula mendengarkan rekaman ceramah-ceramah mereka, dan media kaset ini cukup berperan juga dalam mengarahkan masyarakat menuju perbaikan dan keshalehan.
Kedua, Hendaknya anda mampu berbicara dengan lancar dan mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran anda dengan baik dan benar. Sehingga dapat menyingkap semua makna yang ada dalam hati dan jiwa. Apalagi makna tersebut kadang juga ditemukan dalam diri orang lain, namun kita tidak mampu untuk mengungkapkannya dengan kata-kata atau mungkin mampu mengungkapkannya, akan tetapi kurang jelas dan kurang tepat sehingga perbaikan yang diharap-kan tidak mencapai hasil yang optimal.
Agar anda dapat berbicara dengan lancar dan fasih serta mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran anda secara benar dan jelas, maka hendaknya anda mempunyai pengetahuan bahasa Arab baik nahwu, sharaf dan balaghah. Demikian pula anda harus menguasai bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang di dakwahi.
Ketiga, Hikmah dan sikap bijaksana merupakan anugerah yang diberikan oleh Alloh kepada hambaNya, sebagaimana firman-Nya di Qur’an Surat Al-Baqarah ayat ke 269, artinya:
“Alloh memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.”
Betapa sering tujuan tak tercapai, bahkan kesalahpahamanlah yang timbul karena tidak adanya hikmah dan sikap bijaksana dalam berdakwah. Termasuk dalam kategori hikmah dalam berdakwah adalah memposisikan orang yang didakwahi pada posisi yang semestinya. Jika ia seorang jahil, maka ia diperlakukan sesuai keadaannya. Jika ia seorang yang memiliki ilmu, namun pada dirinya ada sikap menyia-nyiakan, meremehkan dan melalaikan maka hendaknya diperlakukan sesuai kondisinya. Begitu pula, jika seorang yang berilmu namun suka bersikap sombong dan menolak kebenaran, maka ada cara tersendiri dalam memperlakukannya.
Di antara contoh penerapan hikmah di dalam dakwah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yakni:
Kasus Orang Badui Kencing di Pojok Masjid
Para sahabat ketika itu meneriakinya dan berkeinginan untuk mencegahnya, namun Rosululloh dengan penuh bijaksana bersabda, ”Jangan kalian putuskan kencingnya!” Maka tatkala orang tersebut selesai dari kencingnya, Nabi menyuruh agar tempat yang terkena air kencing tersebut disiram dengan seember air, lalu memanggil orang Badui tadi dan bersabda kepadanya, “Sesungguhnya masjid ini tidak layak untuk membuang kotoran di dalamnya, namun ia dipersiapkan untuk shalat, membaca Al-Qur’an dan dzikrullah.”
Nabi membiarkan orang Badui tersebut meneruskan kencingnya, sebab jika ia berdiri untuk menghentikan kencingnya maka akan terjadi dua kemungkinan:
Pertama, ia akan berdiri dalam keadaan aurat terbuka untuk menghindari terkenanya air kencing pada pakaiannya dan saat ia berdiri maka air kencing akan meluas. Di samping itu ia akan dilihat oleh orang banyak dalam keadaan auratnya terbuka. Maka pada saat itu akan terjadi dua keburukan baru yaitu melebarnya air kencing dan terbukanya aurat di hadapan orang.
Kedua, ia akan berdiri dengan menutup auratnya, sehingga pakaiannya akan kotor terkena air kencing. Maka untuk menghindari efek tambahan ini, Nabi membiarkannya meneruskan kencing untuk meminimalisir mafsadah.
Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa suatu kemungkaran hendaknya dibiarkan saja sesuai kondisi dan keadaan jika mencegahnya ternyata akan menimbulkan kemungkaran baru yang lebih besar. Inilah salah satu ibrah atau pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini.
Anda hendaknya bisa mendidik anak-anak dengan baik, karena anak-anak adalah harapan di masa depan. sebab Pada awal pertumbuhannya, anak-anak lebih banyak bergaul dengan ibu mereka. Jika sang ibu memiliki akhlak dan perilaku yang baik, maka kelak anak-anak tersebut akan mempunyai andil yang sangat besar di dalam memperbaiki masyarakat.
Oleh karenanya, anda yang memiliki anak-anak harus memperhatikan pendidikan mereka. Seandainya anda sendiri tidak mampu untuk memperbaiki dan mendidik mereka maka hendaknya anda meminta bantuan dari ayah anak-anak tersebut. Jika anak-anak sudah tidak punya ayah, maka bisa meminta bantuan kepada wali mereka, seperti: Saudara, paman, keponakan dan selainnya.
Anda juga tidak boleh menyerah dengan keadaan dan berdiam diri sebab jika demikian maka perubahan dan perbaikan tak akan bisa terlaksana dengan baik.
Ke empat: Giat di dalam Berdakwah
Hendaknya anda giat di dalam meningkatkan keilmuan kaum muslimin dilingkungan tempat tinggal anda. Hal itu dapat dilakukan di tengah-tengah masyarakat, baik sekolah, universitas ataupun jenjang yang lebih tinggi lagi. Hal itu juga dapat dilakukan disela-sela ziarah atau kunjungan antara sesama wanita dengan menyampaikan beberapa kalimat yang mungkin bermanfaat bagi mereka.
Pendengar muslimah, itulah keempat faktor yang harus dipenuhi ketika muslimah hendak ambil bagian dalam upaya memperbaiki masyarakat yang jauh dari tuntunan agamanya.
Tidak diragukan lagi bahwa peran aktif anda di dalam berdakwah, mengadakan kajian-kajian ilmu syar’i, pengajaran Bahasa Arab khusus bagi wanita merupakan amalan yang bagus dan layak mendapat acungan jempol. Pahala dari ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir, sekalipun anda telah meninggal dunia, sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Rosululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam. Kita memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala , semoga Dia berkenan menjadikan kita semua sebagai da’i yang mendapatkan petunjuk. Da’i yang baik dan senantiasa berusaha memperbaiki orang lain. Dan semoga Dia juga memberikan rahmat-Nya, sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Memberi. Wallohu’alam….
Sebab pertama: Bahwa jumlah wanita seperti laki-laki, bahkan lebih banyak, sebagaimana ditunjukkan oleh Sunnah Nabawiyah. Walaupun berbeda antara satu negeri dengan yang lain, dan berbeda juga satu zaman ke zaman yang lain. Kadang wanita di suatu negeri lebih banyak dari negeri lain sebagaimana pula kadang di suatu zaman wanita lebih banyak daripada laki-laki. Atas dasar itulah wanita memiliki peran yang besar dalam perbaikan masyarakat.
Sebab kedua: Bahwa pertama kali tumbuhnya generasi berada di bawah asuhan wanita. Dengan demikian, jelaslah pentingnya kewajiban wanita dalam perbaikan masyarakat.
Nah, Untuk mendukung hal tersebut agar berjalan dengan baik, maka anda harus memiliki keahlian atau faktor pendukung dalam melancarkan peranan itu. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
Pertama, Hendaknya anda muslimah yang hendak berperan dalam memperbaiki masyarakat adalah wanita yang shalihah, agar dapat menjadi contoh dan teladan bagi wanita lain. supaya anda dapat mencapai derajat shalihah, maka anda harus memiliki ilmu, yaitu ilmu syar’i yang dapat di pelajari melalui buku-buku atau melalui apa yang didengar dari lisan para ulama. dapat pula mendengarkan rekaman ceramah-ceramah mereka, dan media kaset ini cukup berperan juga dalam mengarahkan masyarakat menuju perbaikan dan keshalehan.
Kedua, Hendaknya anda mampu berbicara dengan lancar dan mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran anda dengan baik dan benar. Sehingga dapat menyingkap semua makna yang ada dalam hati dan jiwa. Apalagi makna tersebut kadang juga ditemukan dalam diri orang lain, namun kita tidak mampu untuk mengungkapkannya dengan kata-kata atau mungkin mampu mengungkapkannya, akan tetapi kurang jelas dan kurang tepat sehingga perbaikan yang diharap-kan tidak mencapai hasil yang optimal.
Agar anda dapat berbicara dengan lancar dan fasih serta mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran anda secara benar dan jelas, maka hendaknya anda mempunyai pengetahuan bahasa Arab baik nahwu, sharaf dan balaghah. Demikian pula anda harus menguasai bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang di dakwahi.
Ketiga, Hikmah dan sikap bijaksana merupakan anugerah yang diberikan oleh Alloh kepada hambaNya, sebagaimana firman-Nya di Qur’an Surat Al-Baqarah ayat ke 269, artinya:
“Alloh memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.”
Betapa sering tujuan tak tercapai, bahkan kesalahpahamanlah yang timbul karena tidak adanya hikmah dan sikap bijaksana dalam berdakwah. Termasuk dalam kategori hikmah dalam berdakwah adalah memposisikan orang yang didakwahi pada posisi yang semestinya. Jika ia seorang jahil, maka ia diperlakukan sesuai keadaannya. Jika ia seorang yang memiliki ilmu, namun pada dirinya ada sikap menyia-nyiakan, meremehkan dan melalaikan maka hendaknya diperlakukan sesuai kondisinya. Begitu pula, jika seorang yang berilmu namun suka bersikap sombong dan menolak kebenaran, maka ada cara tersendiri dalam memperlakukannya.
Di antara contoh penerapan hikmah di dalam dakwah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yakni:
Kasus Orang Badui Kencing di Pojok Masjid
Para sahabat ketika itu meneriakinya dan berkeinginan untuk mencegahnya, namun Rosululloh dengan penuh bijaksana bersabda, ”Jangan kalian putuskan kencingnya!” Maka tatkala orang tersebut selesai dari kencingnya, Nabi menyuruh agar tempat yang terkena air kencing tersebut disiram dengan seember air, lalu memanggil orang Badui tadi dan bersabda kepadanya, “Sesungguhnya masjid ini tidak layak untuk membuang kotoran di dalamnya, namun ia dipersiapkan untuk shalat, membaca Al-Qur’an dan dzikrullah.”
Nabi membiarkan orang Badui tersebut meneruskan kencingnya, sebab jika ia berdiri untuk menghentikan kencingnya maka akan terjadi dua kemungkinan:
Pertama, ia akan berdiri dalam keadaan aurat terbuka untuk menghindari terkenanya air kencing pada pakaiannya dan saat ia berdiri maka air kencing akan meluas. Di samping itu ia akan dilihat oleh orang banyak dalam keadaan auratnya terbuka. Maka pada saat itu akan terjadi dua keburukan baru yaitu melebarnya air kencing dan terbukanya aurat di hadapan orang.
Kedua, ia akan berdiri dengan menutup auratnya, sehingga pakaiannya akan kotor terkena air kencing. Maka untuk menghindari efek tambahan ini, Nabi membiarkannya meneruskan kencing untuk meminimalisir mafsadah.
Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa suatu kemungkaran hendaknya dibiarkan saja sesuai kondisi dan keadaan jika mencegahnya ternyata akan menimbulkan kemungkaran baru yang lebih besar. Inilah salah satu ibrah atau pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini.
Anda hendaknya bisa mendidik anak-anak dengan baik, karena anak-anak adalah harapan di masa depan. sebab Pada awal pertumbuhannya, anak-anak lebih banyak bergaul dengan ibu mereka. Jika sang ibu memiliki akhlak dan perilaku yang baik, maka kelak anak-anak tersebut akan mempunyai andil yang sangat besar di dalam memperbaiki masyarakat.
Oleh karenanya, anda yang memiliki anak-anak harus memperhatikan pendidikan mereka. Seandainya anda sendiri tidak mampu untuk memperbaiki dan mendidik mereka maka hendaknya anda meminta bantuan dari ayah anak-anak tersebut. Jika anak-anak sudah tidak punya ayah, maka bisa meminta bantuan kepada wali mereka, seperti: Saudara, paman, keponakan dan selainnya.
Anda juga tidak boleh menyerah dengan keadaan dan berdiam diri sebab jika demikian maka perubahan dan perbaikan tak akan bisa terlaksana dengan baik.
Ke empat: Giat di dalam Berdakwah
Hendaknya anda giat di dalam meningkatkan keilmuan kaum muslimin dilingkungan tempat tinggal anda. Hal itu dapat dilakukan di tengah-tengah masyarakat, baik sekolah, universitas ataupun jenjang yang lebih tinggi lagi. Hal itu juga dapat dilakukan disela-sela ziarah atau kunjungan antara sesama wanita dengan menyampaikan beberapa kalimat yang mungkin bermanfaat bagi mereka.
Pendengar muslimah, itulah keempat faktor yang harus dipenuhi ketika muslimah hendak ambil bagian dalam upaya memperbaiki masyarakat yang jauh dari tuntunan agamanya.
Tidak diragukan lagi bahwa peran aktif anda di dalam berdakwah, mengadakan kajian-kajian ilmu syar’i, pengajaran Bahasa Arab khusus bagi wanita merupakan amalan yang bagus dan layak mendapat acungan jempol. Pahala dari ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir, sekalipun anda telah meninggal dunia, sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Rosululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam. Kita memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala , semoga Dia berkenan menjadikan kita semua sebagai da’i yang mendapatkan petunjuk. Da’i yang baik dan senantiasa berusaha memperbaiki orang lain. Dan semoga Dia juga memberikan rahmat-Nya, sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Memberi. Wallohu’alam….
Jumat, 02 Desember 2011
Bersabarlah Wahai Muslimah Ketika Sakit
Kesehatan merupakan salah satu bentuk karunia dan rizki yang Allah berikan. Namun terkadang kita baru menyadarinya ketika sakit menghampiri. Hendaklah wanita muslimah bersabar atas musibah yang menimpanya, dan sakit merupakan salah satu bentuk musibah/ujian dari Allah.
Sakit merupakan ujian yang dengannya Allah memberikan ampunan atas kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat. Dalam sebuah hadist disebutkan:
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberikan kebaikan, niscaya ia akan mendapatkannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan :
“Tidaklah musibah, penyakit, kesengsaraan, kesedihan dan rasa sakit menimpa seorang Muslim, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.”
Untuk itu, tiada sesuatu yang lebih baik yang diberikan kepada seorang hamba melebihi kesabaran dalam menghadapi berbagai musibah atau ujian. Namun sabar dan pasrah terhadap kehendak Allah tentunya bukan dalam maksud pasif dan hanya menerima keadaan tetapi harus juga diiringi dengan ikhtiar dan tawakal.
Wanita muslimah diperbolehkan mengeluh tentang rasa sakit yang dialaminya kepada suami, keluarga, orang tua atau teman dekatnya. Berobat ke dokter atau pada klinik-klinik terapi alternatif merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan oleh muslimah dan tentunya dengan tidak meninggalkan syariat Islam dalam berobat.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allahlah yang menurunkan penyakit pada hamba yang Ia kehendaki, maka hanya Allah pulalah yang dapat menyembuhkannya.
“Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat tepat dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Muslim)
Penyakit dan kesembuhan sejatinya merupakan kehendak Allah. Hal inilah yang perlu diresapi oleh kita, bahwa Allahlah yang memberi kesembuhan pada kita, bukan dokter bukan obat terlebih lagi benda-benda yang dipercayai dapat memberi kesembuhan atau kekuatan. Dokter, terapis, dan obat-obatan hanyalah perantara bagi kesembuhan yang diberikan Allah.
Penyakit ringan maupun berat pasti ada obatnya, karena Allah menurunkan penyakit dengan obatnya. Sabar terhadap penyakit yang menimpa dengan tidak lepas bertawakal kepada Allah untuk memohon kesembuhan.
Ketika tengah sakit, kita terlalu fokus pada penyakit yang diderita dan berupaya mengobati dengan berbagai cara hingga terkadang lupa apakah pengobatan yang kita lakukan telah sesuai dengan syariat Islam ataukah ada cara-cara yang dilarang oleh agama yang mungkin akan menghalangi kesembuhan atau keberkahan dari penyembuhan penyakit.
Berdzikirlah selalu mengingat Allah meski dalam keadaan sakit tuk mengiringi ikhtiar dan tawakal. Dan janganlah lepas tuk bersyukur kepada Allah, karena seperti hadist yang disebutkan diatas sakit merupakan salah satu penggugur dosa dan dengan rasa syukur akan mendekatkan diri kepada Allah.
Pustaka :
Fiqih Wanita Edisi Lengkap, Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah, Pustaka Al Kautsar
Sakit merupakan ujian yang dengannya Allah memberikan ampunan atas kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat. Dalam sebuah hadist disebutkan:
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberikan kebaikan, niscaya ia akan mendapatkannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan :
“Tidaklah musibah, penyakit, kesengsaraan, kesedihan dan rasa sakit menimpa seorang Muslim, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.”
Untuk itu, tiada sesuatu yang lebih baik yang diberikan kepada seorang hamba melebihi kesabaran dalam menghadapi berbagai musibah atau ujian. Namun sabar dan pasrah terhadap kehendak Allah tentunya bukan dalam maksud pasif dan hanya menerima keadaan tetapi harus juga diiringi dengan ikhtiar dan tawakal.
Wanita muslimah diperbolehkan mengeluh tentang rasa sakit yang dialaminya kepada suami, keluarga, orang tua atau teman dekatnya. Berobat ke dokter atau pada klinik-klinik terapi alternatif merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan oleh muslimah dan tentunya dengan tidak meninggalkan syariat Islam dalam berobat.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allahlah yang menurunkan penyakit pada hamba yang Ia kehendaki, maka hanya Allah pulalah yang dapat menyembuhkannya.
“Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat tepat dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Muslim)
Penyakit dan kesembuhan sejatinya merupakan kehendak Allah. Hal inilah yang perlu diresapi oleh kita, bahwa Allahlah yang memberi kesembuhan pada kita, bukan dokter bukan obat terlebih lagi benda-benda yang dipercayai dapat memberi kesembuhan atau kekuatan. Dokter, terapis, dan obat-obatan hanyalah perantara bagi kesembuhan yang diberikan Allah.
Penyakit ringan maupun berat pasti ada obatnya, karena Allah menurunkan penyakit dengan obatnya. Sabar terhadap penyakit yang menimpa dengan tidak lepas bertawakal kepada Allah untuk memohon kesembuhan.
Ketika tengah sakit, kita terlalu fokus pada penyakit yang diderita dan berupaya mengobati dengan berbagai cara hingga terkadang lupa apakah pengobatan yang kita lakukan telah sesuai dengan syariat Islam ataukah ada cara-cara yang dilarang oleh agama yang mungkin akan menghalangi kesembuhan atau keberkahan dari penyembuhan penyakit.
Berdzikirlah selalu mengingat Allah meski dalam keadaan sakit tuk mengiringi ikhtiar dan tawakal. Dan janganlah lepas tuk bersyukur kepada Allah, karena seperti hadist yang disebutkan diatas sakit merupakan salah satu penggugur dosa dan dengan rasa syukur akan mendekatkan diri kepada Allah.
Pustaka :
Fiqih Wanita Edisi Lengkap, Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah, Pustaka Al Kautsar
Ketika Hati Wanita Terbakar Rasa Iri
"Cantik, apa saja bisa, anak orang kaya, cerdas, pandai bicara, beriman pula, Subhanallah, kok ada ya bunda, wanita yang bisa sesempurna itu..? sudah cantik, beriman, pakai jilbab pula, lalu selalu juara kelas dan semua orang suka padanya..” Rizka bertanya pada bundanya yang mengangguk setuju, menyetujui pendapat Rizka terhadap sosok wanita yang di idolakan oleh Rizka. Wanita itu tidak lain adalah kakak kelasnya yang sekarang sudah berbeda sekolah namun tetap menjadi kawan Rizka di facebook.
“Tapi dengar-dengar dia sekarang sedang dirawat di rumah sakit bunda, katanya tulang belakangnya mengalami kelainan,” Rizka kembali menjelaskan kepada bundanya. Namun bundanya Rizka merasa seperti ada suara sedikit bahagia mewarnai suara anaknya ketika menjelaskan tentang keadaan temannya yang sedang dirawat di rumah sakit. Lalu sang bunda pun terkejut karena nampak sekali ada nada iri dan bahagia pada Rizka ketika mengetahui bahwa wanita sempurna yang di irikannya itu mengalami musibah.
Lalu Bunda Rizka pun teringat pada kawan-kawan kantornya yang baru-baru ini heboh karena ada mutasi karyawan dari kantor cabang ke kantor pusat. Ada sekitar 3 karyawan di bagian akunting dan customer service diganti dengan 3 pegawai baru, pindahan dari kantor cabang. Subhanallah, 2 diantaranya perempuan dan salah satunya wanita muda, cantik, cerdas dan berjilbab. Wanita itu nampak solehah sekali sampai-sampai terkadang Bunda Rizka mendapati sang karyawan baru yang dikenal bernama Ranti Mustofa, sesaat sebelum adzan dzuhur berkumandang, dia bergegas mengambil air wudlu lalu ketika waktu sholat tiba, sambil menunggu imam dan jamaah berkumpul, wanita cantik itu sholat sunnah dahulu.
Jujur Bunda Rizka sangat kagum dan ingin berkenalan lebih jauh. Apalagi diketahuinya bahwa Ranti juga ternyata sudah haji dan ilmu pengetahuan agamanya luas sekali. Selama berdekatan dengan Ranti, bunda Rizka mendapati beberapa karyawan lelaki mencoba mendekatinya. Para karyawan mulai dari kalangan manajer sampai karyawan biasa tiba-tiba bersikap baik dan ramah pada Ranti, mulai dari sekedar membelikan permen sampai mengajak makan siang. Bunda Rizka pun paham mengapa orang-orang banyak yang mendekati Ranti karena memang Ranti ramah dan cantik orangnya sehingga menarik untuk didekati oleh siapa saja terutama kaum lelaki.
Namun kemudian bunda Rizka melihat dan mengamati bahwa tidak ada seorang pun kawan wanita yang sering bersama Ranti kecuali Bunda Rizka sendiri. Bunda Rizka juga pernah memergoki beberapa kali karyawan wanita di kantor tempatnya bekerja, mencibir, berbisik-bisk dan bersikap tidak ramah pada Ranti. Sampai akhirnya mulai adanya bisik-bisik, “tahu gak kamu, Ranti mau dilamar sama bos, si bos kan istrinya sudah menopause, mau dijadikan istri kedua, Ranti kan tahu agama jadi dia mau saja dipoligami, gak mikirin perasaan istri sang boss, Huuh dasar perempuan ganjen” ungkap salah seorang karyawan wanita kepada kawan-kawannya yang disertai dengan rutukan kecil pada Ranti.
Ranti yang sebenarnya merasa bahwa dirinya dibicarakan disana-sini dan dirutuk dimana-mana hanya diam saja dan tenang-tenang saja bekerja. Sementara Bunda Rizka juga tahu bahwa semua itu hanya gosip belaka karena dia tahu bahwa Ranti sudah punya suami, dan suaminya adalah ustadz yang sedang belajar di timur tengah sehingga memang mereka jarang bertemu.
Bunda menghela nafas lelah, ”oh, wanita.. mengapa iri hati sering membakar dirimu,” yang akhirnya dapat menciptakan suasana kerja dan hidup yang tidak sehat, membuat dosa bagi yang mengungkapkan fitnah maupun yang menyambutnya, membuat prahara dan panasnya suasana termasuk suasana hatinya. Bunda Rizka tak habis pikir kenapa bila wanita yang punya rasa iri di hatinya, maka dahsyat sekali hasilnya. Lalu bunda pun teringat akan sebauh ayat Al Quran yang menggambarkan orang yang dengki itu, selalu mengasut dan akhirnya terbakar sendiri.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS: An Nisaa’: 32)
Bunda Rizka bergidik, ketika seorang wanita melihat wanita lain yang lebih dari dirinya maka sudah pasti akan timbul rasa iri, walaupun kadarnya sedikit. Namun bila sampai timbul sifat dengki dan hasud bahkan sampai mencelakakan wanita lain, maka hal ini tidak dapat ditolerir, kecuali bila Al Quran bekerja dan menyirami hati-hati yang terbakar iri.
Maka bila terbersit rasa iri, kembalilah pada Al Qur’an, bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk sebagaimana Allah jelaskan dalam surah At Tiin yaitu
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS: At Tiin: 4)
dan apa-apa yang baik bagimu belum tentu baik dimata Allah sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Baqarah,
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS: Al Baqarah: 216)
Dan ingatlah bahwa kita patut iri pada 2 hal yakni orang yang soleh dan dermawan sebagaimana hadist Rasulullah SAW yaitu,
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain. (Shahih Muslim No.1352)
Penulis: Mam Fifi
(Founder & Conceptor Jakarta Islamic School)
www.jakartaislamicschool.com
www.bundafe.com
“Tapi dengar-dengar dia sekarang sedang dirawat di rumah sakit bunda, katanya tulang belakangnya mengalami kelainan,” Rizka kembali menjelaskan kepada bundanya. Namun bundanya Rizka merasa seperti ada suara sedikit bahagia mewarnai suara anaknya ketika menjelaskan tentang keadaan temannya yang sedang dirawat di rumah sakit. Lalu sang bunda pun terkejut karena nampak sekali ada nada iri dan bahagia pada Rizka ketika mengetahui bahwa wanita sempurna yang di irikannya itu mengalami musibah.
Lalu Bunda Rizka pun teringat pada kawan-kawan kantornya yang baru-baru ini heboh karena ada mutasi karyawan dari kantor cabang ke kantor pusat. Ada sekitar 3 karyawan di bagian akunting dan customer service diganti dengan 3 pegawai baru, pindahan dari kantor cabang. Subhanallah, 2 diantaranya perempuan dan salah satunya wanita muda, cantik, cerdas dan berjilbab. Wanita itu nampak solehah sekali sampai-sampai terkadang Bunda Rizka mendapati sang karyawan baru yang dikenal bernama Ranti Mustofa, sesaat sebelum adzan dzuhur berkumandang, dia bergegas mengambil air wudlu lalu ketika waktu sholat tiba, sambil menunggu imam dan jamaah berkumpul, wanita cantik itu sholat sunnah dahulu.
Jujur Bunda Rizka sangat kagum dan ingin berkenalan lebih jauh. Apalagi diketahuinya bahwa Ranti juga ternyata sudah haji dan ilmu pengetahuan agamanya luas sekali. Selama berdekatan dengan Ranti, bunda Rizka mendapati beberapa karyawan lelaki mencoba mendekatinya. Para karyawan mulai dari kalangan manajer sampai karyawan biasa tiba-tiba bersikap baik dan ramah pada Ranti, mulai dari sekedar membelikan permen sampai mengajak makan siang. Bunda Rizka pun paham mengapa orang-orang banyak yang mendekati Ranti karena memang Ranti ramah dan cantik orangnya sehingga menarik untuk didekati oleh siapa saja terutama kaum lelaki.
Namun kemudian bunda Rizka melihat dan mengamati bahwa tidak ada seorang pun kawan wanita yang sering bersama Ranti kecuali Bunda Rizka sendiri. Bunda Rizka juga pernah memergoki beberapa kali karyawan wanita di kantor tempatnya bekerja, mencibir, berbisik-bisk dan bersikap tidak ramah pada Ranti. Sampai akhirnya mulai adanya bisik-bisik, “tahu gak kamu, Ranti mau dilamar sama bos, si bos kan istrinya sudah menopause, mau dijadikan istri kedua, Ranti kan tahu agama jadi dia mau saja dipoligami, gak mikirin perasaan istri sang boss, Huuh dasar perempuan ganjen” ungkap salah seorang karyawan wanita kepada kawan-kawannya yang disertai dengan rutukan kecil pada Ranti.
Ranti yang sebenarnya merasa bahwa dirinya dibicarakan disana-sini dan dirutuk dimana-mana hanya diam saja dan tenang-tenang saja bekerja. Sementara Bunda Rizka juga tahu bahwa semua itu hanya gosip belaka karena dia tahu bahwa Ranti sudah punya suami, dan suaminya adalah ustadz yang sedang belajar di timur tengah sehingga memang mereka jarang bertemu.
Bunda menghela nafas lelah, ”oh, wanita.. mengapa iri hati sering membakar dirimu,” yang akhirnya dapat menciptakan suasana kerja dan hidup yang tidak sehat, membuat dosa bagi yang mengungkapkan fitnah maupun yang menyambutnya, membuat prahara dan panasnya suasana termasuk suasana hatinya. Bunda Rizka tak habis pikir kenapa bila wanita yang punya rasa iri di hatinya, maka dahsyat sekali hasilnya. Lalu bunda pun teringat akan sebauh ayat Al Quran yang menggambarkan orang yang dengki itu, selalu mengasut dan akhirnya terbakar sendiri.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS: An Nisaa’: 32)
Bunda Rizka bergidik, ketika seorang wanita melihat wanita lain yang lebih dari dirinya maka sudah pasti akan timbul rasa iri, walaupun kadarnya sedikit. Namun bila sampai timbul sifat dengki dan hasud bahkan sampai mencelakakan wanita lain, maka hal ini tidak dapat ditolerir, kecuali bila Al Quran bekerja dan menyirami hati-hati yang terbakar iri.
Maka bila terbersit rasa iri, kembalilah pada Al Qur’an, bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk sebagaimana Allah jelaskan dalam surah At Tiin yaitu
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS: At Tiin: 4)
dan apa-apa yang baik bagimu belum tentu baik dimata Allah sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Baqarah,
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS: Al Baqarah: 216)
Dan ingatlah bahwa kita patut iri pada 2 hal yakni orang yang soleh dan dermawan sebagaimana hadist Rasulullah SAW yaitu,
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain. (Shahih Muslim No.1352)
Penulis: Mam Fifi
(Founder & Conceptor Jakarta Islamic School)
www.jakartaislamicschool.com
www.bundafe.com
Minggu, 06 November 2011
Wahai wanita, Sudahilah Ujian Kalian Untuk Kami
Wahai wanita, Sudahilah Ujian Kalian Untuk Kami
Wahai wanita,...
Kami hanyalah insan yang lemah.
Yang bisa saja hilang pertahanan kami,
Saat godaanmu telah merasuki diri kami.
Apakah kau tahu bahwa,
Sulit untuk kami menahan pandangan
untuk tidak melihat kejeliataanmu yang kau suguhkan kepada kami.
Apalagi jika Allah menambah ujian bagi kalian dengan bentuk tubuh yang aduhai dan wajah yang mempesona.
Maka dari itulah tutupilah tubuh kalian dengan pakaian yang longgar,
Dan bentangkan kerudung hingga ke dada kalian.
Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.
Apakah kau tahu bahwa,
Susah bagi kami untuk tidak mendengar
Suaramu yang begitu lembut dan indah mengalun
Masuk dalam telinga dan merasuki hati kami
Yang kemudian seakan menghapus akal sehat kami
Karena itu tegaskanlah suara kalian
Tatkala berbicara di berhadapan dengan kami
Dan berbicaralah seperlunya kepada kami.
Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.
Kami juga sulit menahan
Bayangan-bayangan pesona kalian.
Dan keluasan hati kalian dalam menerima setiap uneg- uneg kami.
Kau yang memang memiliki bakat menjadi ibu,
Yang dengan dewasa, kau mengerti saat sifat kanak- kanak kami.
Dari itulah mengapa waktu luang kami kadangkala akan sering terisi
oleh bayangan-bayangan kalian.
Maka janganlah kalian membiarkan diri
menjadi curahan hati bagi kami dan atau sebaliknya.
Tidak ada yang lebih dahsyat bagi kami
Selain kenyataan akan godaan kalian atas kami.
Kami hanya insan lemah,
Bila harus berhadapan dengan kalian.
Lihatlah...
Betapa kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh,
Hanya dengan senyum dan kemanjaan kalian.
Dan hati kami akan bergetar
ketika menyaksikan kalian menangis.
Yang bisa saja hilang pertahanan kami,
Saat godaanmu telah merasuki diri kami.
Apakah kau tahu bahwa,
Sulit untuk kami menahan pandangan
untuk tidak melihat kejeliataanmu yang kau suguhkan kepada kami.
Apalagi jika Allah menambah ujian bagi kalian dengan bentuk tubuh yang aduhai dan wajah yang mempesona.
Maka dari itulah tutupilah tubuh kalian dengan pakaian yang longgar,
Dan bentangkan kerudung hingga ke dada kalian.
Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.
Apakah kau tahu bahwa,
Susah bagi kami untuk tidak mendengar
Suaramu yang begitu lembut dan indah mengalun
Masuk dalam telinga dan merasuki hati kami
Yang kemudian seakan menghapus akal sehat kami
Karena itu tegaskanlah suara kalian
Tatkala berbicara di berhadapan dengan kami
Dan berbicaralah seperlunya kepada kami.
Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.
Kami juga sulit menahan
Bayangan-bayangan pesona kalian.
Dan keluasan hati kalian dalam menerima setiap uneg- uneg kami.
Kau yang memang memiliki bakat menjadi ibu,
Yang dengan dewasa, kau mengerti saat sifat kanak- kanak kami.
Dari itulah mengapa waktu luang kami kadangkala akan sering terisi
oleh bayangan-bayangan kalian.
Maka janganlah kalian membiarkan diri
menjadi curahan hati bagi kami dan atau sebaliknya.
Tidak ada yang lebih dahsyat bagi kami
Selain kenyataan akan godaan kalian atas kami.
Kami hanya insan lemah,
Bila harus berhadapan dengan kalian.
Lihatlah...
Betapa kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh,
Hanya dengan senyum dan kemanjaan kalian.
Dan hati kami akan bergetar
ketika menyaksikan kalian menangis.
Wahai wanita...
Jangan tampilkan dirimu begitu murah dihadapan kami.
Kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu,
Jika kau menghormati dirimu sendiri.
Jangan kau obral perhiasaanmu bagi sembarang mata.
Kecuali dengan terhalalkannya dirimu atas sebuah akad nikah dan mahar dari kami.
Kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu,
Jika kau menghormati dirimu sendiri.
Jangan kau obral perhiasaanmu bagi sembarang mata.
Kecuali dengan terhalalkannya dirimu atas sebuah akad nikah dan mahar dari kami.
Wahai wanita...
Apakah kau tahu bahwa, Allah telah memberikan amanah sekaligus cobaan bagi keindahan kalian tersebut.
Maka janganlah kau sia- siakan sehingga Allah murka atasmu.
Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu betapa lemahnya kami...
YA Rabb, ampunilah kami.
Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
untuk iman yang tak dipelihara,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab.
Maka janganlah kau sia- siakan sehingga Allah murka atasmu.
Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu betapa lemahnya kami...
YA Rabb, ampunilah kami.
Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
untuk iman yang tak dipelihara,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab.
Wahai wanita...
Kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.
Wanita Dalam Keindahan Sebuah Kesetiaan
Wanita Dalam Keindahan Sebuah Kesetiaan
Kesetiaan adalah sebuah karya seni dari batin manusia yang dapat sangat membahagiakan manusia yang lain. Harganya tidak tertera dalam hitungan rupiah. Dan kesetiaan itulah yang teramat sangat langka untuk kita jumpai sekarang ini.
Kesetiaan tidak hanya berlaku hanya kepada hubungan suami dan istri, namun pada semua hubungan hati manusia lengkap dengan kepentingan mereka.
Tanyalah pada setiap batin manusia, betapa mereka pasti akan membutuhkan seseorang yang dapat dengan tulus memberikan kesetiaan kepada diri mereka.
Tapi mengapa disisi lain, ketika manusia ditempatkan pada posisi dimana dia harus memenuhi kepercayaan orang lain, atau dengan kata lain demi membahagiakan diri orang lain, seringkali manusia terjebak pada godaan main api tentang bagaimana menyalahi kesetiaan tersebut. Begitulah, bagaimanapun ceritanya, setan tak akan pernah henti membuat manusia berdosa.
Maka dari itu, dari pada kita sendiri sibuk menuntut orang lain untuk selalu memegang amanah serta kepercayaan yang kita berikan kepadanya, maka mengapa kita tidak lebih baik mewujudkan diri kita sendiri sebagai hadiah terindah yang membahagiakan mereka. Sebuah pelatihan yang baik yang akan memberikan kenyataan praktek yang indah dalam kesetiaan, adalah apabila diri kita sendiri secara sadar mengerti tentang indahnya sebuah kesetiaan.
Karena kesetiaan hanya dimiliki oleh pribadi yang mulia, karena kesetiaan itu mencerminkan pribadinya yang begitu luas menerima segala kelebihan dan kekurangan orang lain. Jiwanya yang luas menuntunnya tersenyum dan tetap berpikir positif tentang segala apa yang telah Allah gariskan kepadanya.
Karena kesetiaan hanya dimiliki oleh pribadi dengan jiwa yang kuat. Lihatlah betapa anggun tentang caranya bertahan menghadapi segala apa yang disuguhkan kepadanya. Dan sudah lumrah bila manusia dilengkapi rasa bosan, namun sebuah pelajaran tentang kesetiaan, telah mengajarkan manusia yang dilengkapi atau melengkapi batinnya dengan hal tersebut, untuk berubah menjadi ajaib dimana dengan caranya yang elegan, akan di ubahnya rasa bosan menjadi hal yang menyenangkan.
Karena kesetiaan hanya dimiliki oleh jiwa yang indah. Betapa sangat sulit ketika seseorang ditetapkan pada keadaan dimana dia harus tetap pada sebuah kesetiaan yang terkelilingi oleh keadaan yang serba berkhianat. Memang pahit pada awalnya karena dengan hal ini, dia `terpaksa` untuk pelatihan mengindahkan jiwa dan kalbunya sendiri, demi tetap pada kesetiaan.
Menjadi setia adalah memberi kedamaian kepada siapapun yang kita setia kepadanya. Menjadi setia adalah tetap menyenangkan kepada siapapun yang kita setia kepadanya. Menjadi setia adalah sebuah karunia tak terhingga bagi siapapun yang dikehendaki Allah untuk memilikinya.
Maka milikilah hak paten dari sebuah kesetiaan, yaitu dengan menjadi setia hamba Allah yang tetap lurus, atau berusaha agar selalu tetap lurus dalam keadaan apapun. Adakah yang lebih indah dari sebuah perangai dan tingkah laku seorang hamba yang hatinya tunduk patuh serta mengabdi kepada Robbnya?. Jatuh bangun adalah sesuatu yang pasti dalam sebuah mentraining diri menjadi setia, tapi yang pasti pula, bahwa sebuah perjuangan pastilah ada akhirnya, dan semoga akhir dari pribadi yang sungguh setia adalah beroleh dengan Surga. Insyaallah.
Sepuluh Gejala Kanker Akibat Perubahan Fisik Pada Wanita
Sepuluh Gejala Kanker Akibat Perubahan Fisik Pada Wanita
Kaum perempuan harus waspada terhadap setiap perubahan fisik karena dapat menjadi tanda dari suatu penyakit, khususnya jika mengarah pada gejala kanker.
Sedikitnya ada 10 gejala atau perubahan fisik yang bisa mengindikasikan kanker pada perempuan, seperti dikutip dari WebMD, yaitu antara lain:
1. Perubahan payudara"Jika merasa terdapat benjolan pada payudara, sebaiknya tidak mengabaikan hal tersebut, bahkan jika hasil mammografi normal," kata Carolyn Runowicz, MD, seorang profesor kebidanan dan ginekologi dari Florida International University's Herbert Wertheim College of Medicine dan mantan presiden dari American Cancer Society.
Jika puting payudara mengelupas, hal tersebut dapat mengindikasikan penyakit Paget yang berhubungan dengan sekitar 95 persen kasus kanker. Puting payudara yang mengeluarkan darah atau cairan tertentu seperti nanah juga harus segera diperiksakan karena dapat mengarah pada kanker payudara.
2. Perdarahan pascamenopause yang tidak teraturPendarahan pascamenopause merupakan tanda peringatan karena dapat mengindikasikan sesuatu seperti polip jinak pada endometrium atau sesuatu yang lebih serius seperti kanker endometrium atau serviks.
Perdarahan yang tidak seperti biasanya seperti bercak di luar siklus normal menstruasi juga harus diperhatikan. Saat menopause, perdarahan abnormal sering dikaitkan dengan perubahan hormon, meskipun masalah yang lebih serius dapat menjadi penyebab.
3. Perdarahan rektalKanker usus besar adalah urutan ketiga kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Darah merah atau gelap yang menyertai feses, harus mendapatkan perhatian. Jika mengalami berak darah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
4. Keluarnya cairan dari vaginaCairan kotor dan bau yang keluar dari vagina dapat menjadi tanda dan gejala dari kanker serviks. Cairan tersebut mungkin dapat mengandung darah dan mungkin terjadi antara siklus menstruasi atau setelah menopause. Jika hal tersebut sering terjadi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
5. Perut sering merasa kembungKanker ovarium memiliki gejala yang jelas, salah satunya yang paling sering terjadi adalah kembung. Gejala lainnya di antaranya, perubahan pada kebiasaan usus atau kandung kemih, seperti kencing lebih sering. Selain itu juga dapat terjadi gejala yaitu nyeri panggul.
6. Peningkatan atau penurunan berat badan secara drastisMenurut American Cancer Society, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan drastis hingga 10 kg atau lebih dapat merupakan tanda pertama dari kanker. Tanda tersebut seringkali dikaitkan dengan kanker pankreas, perut, kerongkongan, atau paru-paru. Jika tanda tersebut terjadi sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
7. Batuk terus-menerusJika terjadi batuk terus-menerus yang berlangsung hingga lebih dari 2 atau 3 minggu dan bukan karena infeksi pernapasan atas atau alergi, atau jika batuk dengan dahak yang disertai dengan darah, perlu segera periksa ke dokter. Batuk akibat rokok, baik sebagai perokok pasif maupun aktif juga merupakan faktor risiko kanker.
8. Perubahan pada kelenjar getah beningJika merasa kelenjar getah bening di leher atau di bawah lengan berubah menjadi keras, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Bengkak pada kelenjar getah bening seringkali merupakan hasil dari infeksi. Namun limfoma, kanker paru-paru, kanker payudara, atau kanker leher yang telah menyebar juga dapat memunculkan gejala bengkaknya kelenjar getah bening.
9. KelelahanTanda kelelahan yang harus diwaspadai sulit untuk diidentifikasi, namun American Cancer Society mendefinisikannya sebagai kelelahan ekstrem yang tidak dapat berkurang atau membaik dengan istirahat. Jika terus-menerus merasa lelah, segera periksakan diri ke dokter. Leukemia, kanker usus besar, atau kanker perut, merupakan jenis kanker yang dapat menyebabkan kehilangan darah. Sehingga dapat menyebabkan kelelahan.
10. Perubahan pada kulitSetiap perubahan pada kulit perlu diwaspadai jika sifatnya ekstrem dan tampak mengkhawatirkan, contohnya luka di mulut yang tidak segera sembuh.Hal tersebut mungkin merupakan tanda kanker mulut dan harus diperiksa oleh dokter.
Sepuluh tanda dan gejala diatas harus diperhatikan dan sebaiknya diwaspadai, sehingga sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika terjadi gejala-gejala tersebut. Diagnosis dini mempengaruhi keberhasilan penyembuhan suatu penyakit.Dan melakukan pemeriksaan seperti pap smear dan mammografi adalah sangat penting untuk deteksi dini jika ada perkembangan suatu kelainan atau penyakit.
1. Perubahan payudara"Jika merasa terdapat benjolan pada payudara, sebaiknya tidak mengabaikan hal tersebut, bahkan jika hasil mammografi normal," kata Carolyn Runowicz, MD, seorang profesor kebidanan dan ginekologi dari Florida International University's Herbert Wertheim College of Medicine dan mantan presiden dari American Cancer Society.
Jika puting payudara mengelupas, hal tersebut dapat mengindikasikan penyakit Paget yang berhubungan dengan sekitar 95 persen kasus kanker. Puting payudara yang mengeluarkan darah atau cairan tertentu seperti nanah juga harus segera diperiksakan karena dapat mengarah pada kanker payudara.
2. Perdarahan pascamenopause yang tidak teraturPendarahan pascamenopause merupakan tanda peringatan karena dapat mengindikasikan sesuatu seperti polip jinak pada endometrium atau sesuatu yang lebih serius seperti kanker endometrium atau serviks.
Perdarahan yang tidak seperti biasanya seperti bercak di luar siklus normal menstruasi juga harus diperhatikan. Saat menopause, perdarahan abnormal sering dikaitkan dengan perubahan hormon, meskipun masalah yang lebih serius dapat menjadi penyebab.
3. Perdarahan rektalKanker usus besar adalah urutan ketiga kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Darah merah atau gelap yang menyertai feses, harus mendapatkan perhatian. Jika mengalami berak darah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
4. Keluarnya cairan dari vaginaCairan kotor dan bau yang keluar dari vagina dapat menjadi tanda dan gejala dari kanker serviks. Cairan tersebut mungkin dapat mengandung darah dan mungkin terjadi antara siklus menstruasi atau setelah menopause. Jika hal tersebut sering terjadi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
5. Perut sering merasa kembungKanker ovarium memiliki gejala yang jelas, salah satunya yang paling sering terjadi adalah kembung. Gejala lainnya di antaranya, perubahan pada kebiasaan usus atau kandung kemih, seperti kencing lebih sering. Selain itu juga dapat terjadi gejala yaitu nyeri panggul.
6. Peningkatan atau penurunan berat badan secara drastisMenurut American Cancer Society, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan drastis hingga 10 kg atau lebih dapat merupakan tanda pertama dari kanker. Tanda tersebut seringkali dikaitkan dengan kanker pankreas, perut, kerongkongan, atau paru-paru. Jika tanda tersebut terjadi sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
7. Batuk terus-menerusJika terjadi batuk terus-menerus yang berlangsung hingga lebih dari 2 atau 3 minggu dan bukan karena infeksi pernapasan atas atau alergi, atau jika batuk dengan dahak yang disertai dengan darah, perlu segera periksa ke dokter. Batuk akibat rokok, baik sebagai perokok pasif maupun aktif juga merupakan faktor risiko kanker.
8. Perubahan pada kelenjar getah beningJika merasa kelenjar getah bening di leher atau di bawah lengan berubah menjadi keras, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Bengkak pada kelenjar getah bening seringkali merupakan hasil dari infeksi. Namun limfoma, kanker paru-paru, kanker payudara, atau kanker leher yang telah menyebar juga dapat memunculkan gejala bengkaknya kelenjar getah bening.
9. KelelahanTanda kelelahan yang harus diwaspadai sulit untuk diidentifikasi, namun American Cancer Society mendefinisikannya sebagai kelelahan ekstrem yang tidak dapat berkurang atau membaik dengan istirahat. Jika terus-menerus merasa lelah, segera periksakan diri ke dokter. Leukemia, kanker usus besar, atau kanker perut, merupakan jenis kanker yang dapat menyebabkan kehilangan darah. Sehingga dapat menyebabkan kelelahan.
10. Perubahan pada kulitSetiap perubahan pada kulit perlu diwaspadai jika sifatnya ekstrem dan tampak mengkhawatirkan, contohnya luka di mulut yang tidak segera sembuh.Hal tersebut mungkin merupakan tanda kanker mulut dan harus diperiksa oleh dokter.
Sepuluh tanda dan gejala diatas harus diperhatikan dan sebaiknya diwaspadai, sehingga sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika terjadi gejala-gejala tersebut. Diagnosis dini mempengaruhi keberhasilan penyembuhan suatu penyakit.Dan melakukan pemeriksaan seperti pap smear dan mammografi adalah sangat penting untuk deteksi dini jika ada perkembangan suatu kelainan atau penyakit.
MakeUp.Instrument.4.2.420 + Crack Full Version
di sini saya share MakeUp.Instrument.4.2.420 with Crack Full Version.
Apa bedanya Make Up Instrument dengan PhotoInstrument ?
Perbedaanya terletak pada fitur yang di berikan, jika PhotoInstrument di buat untuk khusus mengedit, lain halnya dengan Make Up Instrument yang lebih fokus pada tata rias ( merias diri ) di sini anda layaknya seorang perias, anda dapat menambahkan lipstik, Mengganti warna rambut, mencerahkan warna tertentu pada foto/image anda dll.
Screenshot:
Adakah tutorial cara menggunakan software MakeUp.Instrument.4.2.420 ini ?
Di dalam software MakeUp.Instrument.4.2.420 ini sudah tersedia video video yang akan menuntun anda dalam merias foto anda, mulai dari mencerahkan, memberikan lipstik, mengganti warna pada bola mata dll.. Jadi,, Tunggu apa lagi ?
Link download:
Tested by Admin
Apa bedanya Make Up Instrument dengan PhotoInstrument ?
Perbedaanya terletak pada fitur yang di berikan, jika PhotoInstrument di buat untuk khusus mengedit, lain halnya dengan Make Up Instrument yang lebih fokus pada tata rias ( merias diri ) di sini anda layaknya seorang perias, anda dapat menambahkan lipstik, Mengganti warna rambut, mencerahkan warna tertentu pada foto/image anda dll.
Screenshot:
Adakah tutorial cara menggunakan software MakeUp.Instrument.4.2.420 ini ?
Di dalam software MakeUp.Instrument.4.2.420 ini sudah tersedia video video yang akan menuntun anda dalam merias foto anda, mulai dari mencerahkan, memberikan lipstik, mengganti warna pada bola mata dll.. Jadi,, Tunggu apa lagi ?
Link download:
Tested by Admin
Langganan:
Postingan (Atom)