Jumat, 02 Desember 2011

Bersabarlah Wahai Muslimah Ketika Sakit

Kesehatan merupakan salah satu bentuk karunia dan rizki yang Allah berikan. Namun terkadang kita baru menyadarinya ketika sakit menghampiri. Hendaklah wanita muslimah bersabar atas musibah yang menimpanya, dan sakit merupakan salah satu bentuk musibah/ujian dari Allah.

Sakit merupakan ujian yang dengannya Allah memberikan ampunan atas kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat. Dalam sebuah hadist disebutkan:

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberikan kebaikan, niscaya ia akan mendapatkannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat yang lain juga disebutkan :
“Tidaklah musibah, penyakit, kesengsaraan, kesedihan dan rasa sakit menimpa seorang Muslim, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.”

Untuk itu, tiada sesuatu yang lebih baik yang diberikan kepada seorang hamba melebihi kesabaran dalam menghadapi berbagai musibah atau ujian. Namun sabar dan pasrah terhadap kehendak Allah tentunya bukan dalam maksud pasif dan hanya menerima keadaan tetapi harus juga diiringi dengan ikhtiar dan tawakal. 

Wanita muslimah diperbolehkan mengeluh tentang rasa sakit yang dialaminya kepada suami, keluarga, orang tua atau teman dekatnya. Berobat ke dokter atau pada klinik-klinik terapi alternatif merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan oleh muslimah dan tentunya dengan tidak meninggalkan syariat Islam dalam berobat. 

Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allahlah yang menurunkan penyakit pada hamba yang Ia kehendaki, maka hanya Allah pulalah yang dapat menyembuhkannya. 

“Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat tepat dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Muslim)

Penyakit dan kesembuhan sejatinya merupakan kehendak Allah. Hal inilah yang perlu diresapi oleh kita, bahwa Allahlah yang memberi kesembuhan pada kita, bukan dokter bukan obat terlebih lagi benda-benda yang dipercayai dapat memberi kesembuhan atau kekuatan. Dokter, terapis, dan obat-obatan hanyalah perantara bagi kesembuhan yang diberikan Allah.

Penyakit ringan maupun berat pasti ada obatnya, karena Allah menurunkan penyakit dengan obatnya. Sabar terhadap penyakit yang menimpa dengan tidak lepas bertawakal kepada Allah untuk memohon kesembuhan. 

Ketika tengah sakit, kita terlalu fokus pada penyakit yang diderita dan berupaya mengobati dengan berbagai cara hingga terkadang lupa apakah pengobatan yang kita lakukan telah sesuai dengan syariat Islam ataukah ada cara-cara yang dilarang oleh agama yang mungkin akan menghalangi kesembuhan atau keberkahan dari penyembuhan penyakit. 

Berdzikirlah selalu mengingat Allah meski dalam keadaan sakit tuk mengiringi ikhtiar dan tawakal. Dan janganlah lepas tuk bersyukur kepada Allah, karena seperti hadist yang disebutkan diatas sakit merupakan salah satu penggugur dosa dan dengan rasa syukur akan mendekatkan diri kepada Allah.

Pustaka :
Fiqih Wanita Edisi Lengkap, Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah, Pustaka Al Kautsar