Memakan semua makanan favorit Anda tanpa takut menjadi gemuk adalah impian semua orang.
Namun bagi Carole French hal ini merupakan mimpi buruk.
Ibu dua anak ini adalah satu dari dua orang di dunia yang didiagnosa dengan disproporsi fibrositis otot, sebuah kelainan yang membuat tubuhnya tak bisa menyimpan lemak.
Meski kondisi ini tampak menarik, Nyonya French mengatakan ini adalah sesuatu yang menderitakan.
Namun bagi Carole French hal ini merupakan mimpi buruk.
Ibu dua anak ini adalah satu dari dua orang di dunia yang didiagnosa dengan disproporsi fibrositis otot, sebuah kelainan yang membuat tubuhnya tak bisa menyimpan lemak.
Meski kondisi ini tampak menarik, Nyonya French mengatakan ini adalah sesuatu yang menderitakan.
Wanita berusia 50 tahun ini begitu kurus sehingga ia harus memakai pakaian ukuran anak-anak. Carole yang tinggal di Oldham, Manchester, mengatakan ia dobombardir oleh ejekan dan pandangan tak ramah dari orang-orang setiap kali ia meninggalkan rumah.
Bahkan beberapa orang mencoba mengambil fotonya sambil meneriakkan ejekan atas tubuh kecilnya yang dikira orang sebagai penyakit anorexia.
"Banyak orang mengatakan aku beruntung karena begitu kurus, tapi aku ingin menambah berat badan. Sejak aku remaja, orang selalu berasumsi bahwa aku menderita anorexia - tapi itu jauh dari kebenarannya.
Aku makan seperti kuda -aku tidak pernah melewatkan makanan apapun dan aku membeli makanan Cina yang dibawa pulang seminggu sekali. Orang bisa sangat kejam - aku tahu aku tampak berbeda, tapi aku tidak memiliki untuk terlihat seperti ini.
Orang berhenti dan memandangku dan mengambil fotoku seolah aku ini semacam acara orang aneh. Itu sangat membuatku sedih."
Dengan tinggi sekitar 150cm, Ny. French berjuang untuk mendapatkan pakaian yang cocok untuknya, dan ia terpaksa membeli pakaian anak usia 10 tahun. Ini belum termasuk usahanya untuk mengonsumsi setidaknya 2,000 kalori yang direkomendasikan bagi wanita setiap hari.
Makanan hariannya termasuk sarapan yang dimasak, salad keju untuk makan siang, dan makanan Cina yang dibawa pulang untuk makan malam, kemudian minum sedikit bir hitam.
Ia lahir dengan ukuran bayi normal. Orangtuanya segera memerhatikan ada yang berbeda dari puteri mereka karena dia sulit untuk duduk, merangkak dan berjalan dibandingkan anak-anak lain seusianya.
Saat ia mulai bersekolah, sudah barang tentu teman-teman sekelasnya menganggapnya berbeda - dia mungil, dan lengan dan tungkai kakinya sangat kurus seperti tongkat.
"Saat aku remaja, aku selalu diejek oleh anak-anak lain - mereka suka memanggilku 'serangga tongkat' dan mengatakan aku menderita anorexia.
Bahkan orangtuaku berpikir aku sengaja menghindari naik berat badan. Tapi aku putus asa untuk bisa terlihat seperti teman-temanku, yang tumubuh dengan lekuk dan bentuk yang indah. Aku makan banyak karbohidrat dan daging panggang besar buatan ibuku setiap makan malam, tapi tidak ada yang berhasil.
Bahkan ketika ibuku mengajakku ke dokter, mereka mereferensikanku untuk pergi ke rumahsakit untuk memastikan aku tidak menderita bulimia atau anorexia.
Para dokter memakan waktu satu tahun untuk mendiagnosaku dengan disproporsi fibrositis otot - hanya ada satu orang lain di dunia yang juga menderita penyakit ini. Ini berarti aku tidak memiliki otot sebanyak orang normal, dan tidak memiliki lemak tubuh.
Kondisiku membuatku cepat lelah, dan aku cenderung terkena osteoporosis dan encok.
Tak ada obat untuk penyakit ini - aku hanya harus belajar hidup dengan ini. Suamiku, Steve, dan dua putera, Neil dan Mark, mengatakan aku sempurna apa adanya.
Banyak temanku mengatakan mereka suka berbagi mengenai masalah tubuh mereka denganku - tapi aku mengingatkan mereka pada semua tatapan dan komentar buruk yang harus kutoleransi setiap hari. Anorexia adalah hal yang buruk - tapi tak ada yang bisa kulakukan untuk mengubah tubuhku."